Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Miniatur Indonesia di Teluk Bintuni

Masyarakat dari berbagai suku di Indonesia hidup rukun dan damai. Memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. 

18 Agustus 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, menggambarkan wilayahnya sebagai miniatur Indonesia. Semua suku dari Tanah Air hidup dan tinggal berdampingan dengan suku asli Papua. “Masyarakat hidup rukun, damai, harmonis dalam keberagamaan,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masyarakat Teluk Bintuni hidup saling menghargai dan tanpa gangguan mencari nafkah. Di Teluk Bintuni masyarakat merasakan arti kemerdekaan. “Masyarakat bebas bergaul mencari nafkah dan beragama. Bintuni, seperti miniatur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Petrus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masyarakat Teluk Bintuni, dia mengimbuhkan, memiliki etika, moral, adab dan adat yang tinggi. Perbedaan bukan hambatan dalam pembangunan. Masyarakat Teluk Bintuni adalah keluarga besar dan menjadi contoh kerukunan bagi masyarakat lain. “Perbedaan itu jangan dijadikan berselisih paham. Itulah Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

Petrus Kasihiw mengawali kepemimpinan sebagai bupati pada 2016. Berbagai persoalan harus segera dibereskan, seperti tingkat kemiskinan yang mencapai 34 persen, masih banyak wilayah atau kampung yang terisolasi dan sulitnya mendapatkan aliran listrik. Selain itu persoalan akses telekomunikasi, kesehatan dan sumber daya manusia yang masih minim.

Untuk mengatasi ketertinggalan, Petrus melakukan lompatan pembangunan dengan membuka wilayah terisolasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. “Pendidikan menjadi prioritas dalam pembangunan,” ujarnya.

Memasuki periode kedua jabatan bupati pada 2021, Petrus berhasil menurunkan angka kemiskinan sampai 28,3 persen. Wilayah yang selama terisolasi mulai terbuka. Pembangunan jalan di kota sudah dua jalur dan listrik mengalir sampai ke kampung-kampung. Sambungan internet di seluruh Teluk Bintuni sudah mencapai 70 persen dengan jaringan 4G.

Angka lulusan sekolah kini terus meningkat. Dari hanya lulusan sekolah menengah pertama, kini sudah pada level pendidikan vokasi. Begitu juga dengan layanan kesehatan. Petrus memastikan layanan kesehatan diberikan selama 24 jam di puskesmas yang tersebar di Teluk Bintuni.

Pemerintah kabupaten juga telah memiliki dua rumah sakit. Dua periode memimpin Teluk Bintuni, Petrus mengimplementasikan lompatan pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 dan 2021-2026. “Disitu program-program untuk menjawab visi misi. Visi terwujudnya Kabupaten Teluk Bintuni menuju masyarakat yang maju, produktif, dan berdaya saing,” ujarnya.

Menurut Petrus, terdapat 16 program prioritas sebagai program prorakyat. Di antaranya, bantuan pembangunan daerah atau padat karya sebesar Rp1 miliar per distrik, program membuka isolasi melalui darat, laut dan udara dan layanan kesehatan gratis dari tingkat pertama sampai rujukan. Teluk Bintuni kini menjadi menjadi wilayah bebas malaria.

Di bidang pendidikan, Petrus menggulirkan pendidikan bebas biaya dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA) negeri dan swasta. “Kami juga memberikan bantuan pendidikan kepada 1.658 mahasiswa,” ujanya.

Anak muda berprestasi dikirim ke Jakarta, Batam, dan daerah lainnya untuk peningkatan kualitas kerja dan mengurangi pengangguran. “Mereka diberikan lisensi, bisa bekerja baik di dalam maupun luar negeri,” kata Petrus.

Di sektor ekonomi, Kabupaten Teluk Bintuni memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp 5 juta tiap usaha mikro kecil dan menengah. Bantuan diberikan bekerjasama dengan Bank Mandiri dan BRI.

Di bidang kemasyarakatan, pemerintah memberikan bantuan kepada rumah ibadah, seperti masjid, gereja, pura dan vihara. Teluk Bintuni dihuni berbagai suku dan agama dari seluruh Indonesia. “Bantuan diberikan beriringan dengan membangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan,” kata Petrus.

Program-program yang digulirkan diyakini Petrus sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045. “Sebagian besar program kami adalah meningkatkan kualitas hidup manusia,” ujarnya.

Membangun Indonesia dari daerah pinggiran, menghubungkan daerah sentra produksi dengan pasar dan peningkatan ekonomi, baik UMKM maupun ekonomi daerah, linier dengan Indonesia Emas 2045.

Menurut Petrus selama memimpun dua periode dia telah meletakan landasan pembangunan untuk menunju Teluk Bintuni maju dan sejahtera.

Potensi Investasi

Kabupaten Teluk Bintuni memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas dengan cadangan melimpah. Salah satunya adalah proyek gas Tangguh.

Selain itu, wilayah ini juga kaya akan keanekaragaman hayati dan merupakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna. Petrus berharap dengan kekayaan alam tersebut masyarakat tidak mengandalkan APBD, tetapi juga investasi yang masuk yang dapat membuka lapangan kerja. Investasi itu, kata dia, dapat diperoleh dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Petrus mengatakan Presiden Jokowi menginginkan Teluk Bintuni menjadi kawasan industri. “Itu peluang investasi yang bersifat global dan dapat meningkatkan perekonomian daerah,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni telah menyiapkan lahan untuk dijadikan kawasan industri terpadu. “Lahannya akan dibebaskan menjadi aset pemerintah daerah,” kata Petrus.

Pemerintah daerah akan perlu berkolaborasi dengan pemerintah pusat agar tidak menjadi penonton. “Kami mendukung untuk menyiapkan lahan dan perizinan,” ujarnya.

Namun, menurut dia, untuk mengembangkan investasi di tanah Papua tak semudah di wilayah lain. “Karena ini tanah ulayat, jadi sangat sensitif dan perlu diatur dengan baik. Kita berupaya agar investasi jalan tetapi masyarakat adat juga diperhatikan hak- haknya,” tutur Petrus.

Selama menjabat, Petrus melakukan terobosan dengan untuk proses perizinan dan layanan investasi. Pemerintah membangun PTSP untuk investasi dan penanaman modal yang representatif dan juga mal pelayanan publik.

Menurut Petrus para investor harus mendapatkan kemudahan dan jaminan hukum. Dia memastikan para investor akan berdatangan seiring dengan kemajuan dan layanan berinvestasi di Teluk Bintuni.

Keberlanjutan

Petrus berharap siapa saja putra Teluk Bintuni yang menjadi bupati dapat melanjutkan program-program pembangunan. “Pemimpin ke depan bisa melanjutkan yang kami buat dan mudah-mudahan bisa menemukan banyak inovasi baru,” ujanya.

Dia ingin kedamaian dan kerukunan yang tercipta di Teluk Bintuni tetap terjaga. Masyarakat dari berbagai suku dapat hidup rukun dan damai. “Yang terpenting, kami semua di Bintuni menjadi daerah yang paling maju di Papua Barat,” kata Petrus.

 

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus