Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Tokopedia Terapkan Growth Mindset Hadapi Revolusi Industri 4.0

Peningkatan keterampilan, baik soft skill maupun hard skill adalah poin penting bagi generasi muda dalam hadapi revolusi industri 4.0.

16 Oktober 2019 | 13.31 WIB

Tokopedia akan menerapkan Growth Mindset dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Perbesar
Tokopedia akan menerapkan Growth Mindset dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS — Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, peningkatan keterampilan, baik soft skill maupun hard skill adalah salah satu poin penting untuk diperhatikan oleh generasi muda dalam wujudkan mimpinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hasil survei ASEAN Youth: Technology, Skills and the Future of Work yang dirilis pada tahun 2019 oleh World Economic Forum dan Sea menyebutkan bahwa 16 persen anak muda ASEAN memilih bekerja di perusahaan teknologi sebagai karir mereka di masa depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, survei yang sama menyebutkan bahwa meningkatnya minat anak muda untuk bekerja di perusahaan teknologi berbanding terbalik dengan kapabilitas hard skill yang mereka miliki, terutama di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).

VP of People, Tokopedia, Nanang Chalid, mengungkapkan bahwa Tokopedia, perusahaan teknologi Indonesia yang terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, akan mengusung dan mengutamakan teknologi data analytics, machine learning, dan artificial intelligence (AI) di setiap inisiatif. Hal ini untuk mempermudah kehidupan masyarakat dan demi mencapai misi besar Tokopedia untuk Indonesia, yaitu mendorong pemerataan ekonomi secara digital.

VP of People Tokopedia, Nanang Chalid.

Berbagai program yang dihadirkan Tokopedia dalam menemukan serta mengembangkan talenta muda antara lain Tech A Break, Product Design Academy, pelatihan intensif dan kompetisi hackathon DevCamp, serta Tokopedia Scholarship.

“Melalui berbagai pelatihan, beasiswa dan program magang yang secara rutin digelar Tokopedia, kami berharap dapat berkontribusi dalam mendorong lahirnya lebih banyak talenta berbakat khususnya developer yang nantinya juga punya kesempatan berkarya untuk Indonesia lewat Tokopedia,” ujar Nanang.

Dalam revolusi industri 4.0, persaingan akan semakin ketat karena setiap orang punya kesempatan yang sama. Perbedaannya terletak pada pemikiran untuk terus bertumbuh ke arah yang lebih baik. Semangat tersebut merupakan satu dari 3 DNA Tokopedia, yakni growth mindset.

Berikut beberapa contoh nyata penerapan growth mindset dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dari para software engineer yang bekerja di balik Tokopedia atau yang biasa disebut Nakama (sebutan untuk karyawan, ed.)

  1. Practice makes perfect

Head of Engineering (Android) Tokopedia, Rico Harisin.

Head of Engineering (Android), Tokopedia, Rico Harisin, adalah salah satu tim developer pertama di balik aplikasi Tokopedia di perangkat Android yang sekarang digunakan oleh puluhan juta masyarakat Indonesia dalam memulai dan menemukan apapun.

Rico percaya akan semangat "Growth Mindset", salah satu DNA Tokopedia, “Dengan bantuan dan kolaborasi yang baik antarseluruh tim, baik dari tim back-end developer, product design dan juga quality assurance, akhirnya aplikasi Android Tokopedia bisa meluncur pada tahun 2015,” ujar Rico.

Dalam mempersiapkan diri menuju revolusi industri 4.0, Rico menyampaikan bahwa pemantapan keterampilan dan keahlian melalui program kursus, pelatihan, serta program magang adalah hal yang penting. Selalu haus akan ilmu, siap beradaptasi dan terlibat dalam berbagai proyek merupakan beberapa poin penting lainnya untuk mengembangkan diri.

  1. Tanamkan semangat ‘Mulai Aja Dulu’

Software Engineer Lead (Fintech - Merchant Lending), Vania Christie Chandra.

Software Engineer Lead (Fintech - Merchant Lending), Vania Christie Chandra, merupakan salah satu Nakama yang membantu mengembangkan fitur Modal Toko–fitur yang memungkinkan penjual di Tokopedia, termasuk pegiat UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dengan mendapatkan modal usaha hingga Rp 300 juta dengan bunga rendah dan flat serta bebas biaya admin, secara lebih mudah, instan dan fleksibel.

Vania berpendapat bahwa menekuni profesi sebagai seorang developer membutuhkan niat serta kemauan untuk memulai. Baginya, baik laki-laki maupun perempuan kini memiliki kesempatan yang sama–tidak ada lagi batasan dalam profesi, termasuk menjadi sebagai seorang developer. Di era revolusi industri 4.0, Vania percaya bahwa yang paling penting adalah memiliki semangat untuk #MulaiAjaDulu.

“Jadi, kita harus terus bersemangat dalam mengembangkan skill dan jangan takut untuk memulai,” ujar Vania.

  1. Stay curious!

Senior Software Engineer (Fintech-Investment and Insurance) Tokopedia, Antonius.

Senior Software Engineer (Fintech-Investment and Insurance), Tokopedia, Antonius, merupakan salah satu developer produk Tokopedia Emas dan Tokopedia Reksa Dana. Ia melihat adanya peluang besar dalam mempermudah masyarakat untuk berinvestasi secara online.

Menurut Antonius, revolusi industri 4.0 dapat membuka peluang untuk kualitas hidup yang lebih baik karena dapat mempermudah masyarakat untuk melakukan berbagai hal, salah satunya berinvestasi.

“Di industri TI, teknologi yang dipakai 10 tahun lalu mungkin sudah tidak relevan untuk diterapkan saat ini. Maka dari itu, rasa ingin tahu dan ingin berkembang harus tetap dipertahankan agar dapat memperkaya ilmu serta memiliki nilai tambah untuk menciptakan produk terbaik yang relevan serta dapat mempermudah masyarakat umum,” kata Antonius.

  1. Asah hard skill serta soft skill

Engineering Manager (New Retail) Tokopedia, Gilang Kusuma Jati.

Semangat growth mindset juga diterapkan oleh Gilang Kusuma Jati, Engineering Manager (New Retail), Tokopedia. Ia merupakan salah satu Software Engineer di balik aplikasi Mitra Tokopedia–sebuah aplikasi ringan berukuran 2 MB mempermudah semua orang dalam memulai dan mengembangkan usaha, terutama para pemilik usaha kecil, baik toko kelontong, warung, kios, usaha individu, atau sejenisnya yang merupakan UMKM.

“Selain mengasah hard skill, developer muda juga harus mengasah soft skill, seperti koordinasi dan kerja sama tim serta sifat empati. Komunikasi yang baik antartim juga dibutuhkan agar sebuah inovasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat tepat guna dalam menjawab kebutuhan masyarakat umum,” kata Gilang. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus