Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Omar bertahan di markas tentara di Al-Baida. Bersama sembilan rekannya, dia ditinggalkan rombongan yang tadinya berangkat bersama dari Ibu Kota Tripoli. Dia bergabung dengan sejumlah orang lain di markas tentara di kota yang sudah dikuasai rakyat yang menuntut pemimpin Libya, Muammar Qadhafi, mundur. Mereka berlindung di dalam bangunan, sementara baku tembak terus berlangsung.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo