Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, memimpin misa requiem atau misa arwah Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis, 24 April 2025. Dalam pidatonya, Mgr. Pioppo mengungkapkan penghormatan dan kenangan akan sosok Paus Fransiskus yang telah berpulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Segenap kasih bagi Bapak Suci kita yang terkasih, Paus Fransiskus. Ia telah kembali ke rumah Bapa, telah menjalani kehidupan yang panjang demi kebaikan Gereja Kudus," kata Mgr. Pioppo mengawali pidatonya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Duta Besar Vatikan tersebut menceritakan perjalanan hidup Paus Fransiskus sejak masa kanak-kanak hingga terpilih sebagai Paus pada 13 Maret 2013. Selama kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal mempersembahkan hidupnya tanpa ragu atau syarat kepada Yesus.
"Pada umur ke-88, seluruh dunia telah belajar untuk mengenali dan mencintainya, mengenali dalam dirinya kepercayaan, harapan yang tidak bisa dipikul, dan amal," kata Mgr. Pioppo.
Mgr. Pioppo juga mengenang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September tahun lalu. Selama tiga hari penuh, Paus menunjukkan perhatian dan hormatnya kepada negara Indonesia, masyarakat, Gereja Katolik, serta agama-agama besar yang ada di Indonesia.
"Beliau mengajarkan kami berjumpa dengan orang miskin di Indonesia, berbicara dengan para saudara uskupnya, para imam dan religius di katedral ini, mengunjungi komunitas muslim yang besar di Masjid Istiqlal, tempat para pemuka agama lain juga hadir," Mgr. Pioppo mengenang.
Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Vatikan mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat yang hadir dalam misa tersebut dan berpesan bahwa Paus Fransiskus kini telah mempersembahkan seluruh umat kepada Allah di surga.
"Saya mempersembahkan kepada Tuhan kita, doa-doa permohonan Anda semua bagi jiwanya, bersama dengan ibadat Anda, agar Tuhan memberikan kita seorang Paus baru, seturut cinta Kristus, sang gembala baik," tutur Mgr. Pioppo.
Foto 
