Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

4 Fakta Terbaru Kebakaran Los Angeles, Kini Berstatus Darurat

Berstatus darurat, seperti apa fakta terbaru kebakaran Los Angeles?

17 Januari 2025 | 22.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puing-puing dari properti yang terbakar akibat kebakaran Palisades berlanjut di kawasan Los Angeles, Malibu, California, Amerika Serikat, 15 Januari 2025. Kebakaran yang terjadi sejak Selasa (7/1/2025) lalu itu menjalar dan berdampak ke 17.234 hektare lahan. Bahkan, kobaran api menghanguskan Hollywood Hills, bukit ikonik tempat tulisan 'Hollywood' kokoh berdiri. REUTERS/Mike Blake

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, California menyita perhatian masyarakat dunia. Berkobar sejak Selasa, 7 Januari 2025 hingga sepekan lebih lewat, api kebakaran Los Angeles belum padam. Puluhan ribu hektar di enam wilayah dilaporkan hangus, merusak sedikitnya belasan ribu bangunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reuters melaporkan, fenomena alam disebut bertanggungjawab atas laju kebakaran. Cuaca kering tanpa hujan dalam delapan bulan terakhir menyebabkan kelembaban udara rendah di wilayah tersebut. Kondisi ini didukung embusan angin kencang Santa Ana yang dengan segera membuat api cepat menjalar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Los Angeles, kota terbesar kedua di Amerika Serikat itu kini berstatus darurat, seperti diumumkan Gubernur California Gavin Newsom pada Kamis, 9 Januari 2025. Penerapan bencana darurat menurut Newsom sudah sesuai dengan kewenangan yang diberi Konstitusi Negara Bagian dan undang-undang, termasuk Undang-Undang Layanan Darurat California.

“Saya, Gavin Newson, Gubernur Negara Bagian California... dengan ini menyatakan keadaan darurat di wilayah Los Angeles dan Ventura akibat Kebakaran Palisades dan kondisi badai angin,” kata Newsom dalam rilis resmi dilansir dari www.gov.ca.gov.

Berikut fakta-fakta terbaru kebakaran di Los Angeles

1. Bencana paling merugikan sepanjang sejarah Amerika Serikat

Kebakaran lahan 40 ribu hektar di Los Angeles telah menyebabkan kota dalam keadaan apokaliptik. Bencana amukan si jago merah merenggut puluhan korban jiwa, belasan orang masih hilang, dan puluhan ribu warga harus dievakuasi. Selain itu, kerugian material senilai ribuan triliun rupiah membayangi.

Menurut laporan Departemen Pemeriksaan Medis Los Angeles, per Kamis, 16 Januari 2025, setidaknya 25 orang tewas dalam kebakaran. Di antara mereka, delapan korban tewas berasal dari kebakaran di Palisades, sementara 16 korban lainnya dari kebakaran di Eaton. Sebanyak 12 orang dilaporkan hilang, memperbesar kemungkinan bertambahnya jumlah korban jiwa.

Dalyce Curry, mantan aktris Hollywood berusia 95 tahun, adalah salah satu korban meninggal. Ia ditemukan tewas setelah rumahnya di Altadena, Los Angeles, California hancur dilalap api akibat Kebakaran Eaton yang meluas di wilayah tersebut. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh cicitnya, Dalyce Kelley, melalui Facebook pada Ahad malam, 12 Januari 2025

Selain korban nyawa, kebakaran juga menghancurkan atau merusak lebih dari 12.300 bangunan, mengubah seluruh lingkungan menjadi abu membara dan tumpukan puing. Hingga Senin pagi, 13 Januari 2025, lebih dari 92.000 orang di Los Angeles County diperintahkan untuk evakuasi. Sebanyak 89.000 orang lainnya bersiap dievakuasi.

Kerusakan besar-besaran pada infrastruktur dan properti telah menyebabkan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai $135 miliar hingga $150 miliar (sekitar Rp2.200 triliun–Rp2.447 triliun). Menurut Moody’s Ratings, kebakaran ini bisa menjadi salah satu kebakaran paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat.

2. Santa Ana masih mengintai

Petugas pemadam kebakaran Los Angeles bersiap menghadapi angin kencang pada pekan ini yang diperkirakan akan memicu dua kebakaran hutan dahsyat. Embusan angin kering Santa Ana berkecepatan 45 hingga 70 mil per jam diperkirakan akan berlangsung mulai Senin hingga Rabu, menurut Badan Cuaca Nasional yang dilansir dari Reuters.

Lebih dari 8.500 petugas pemadam kebakaran memadamkan api dari udara dan darat, mencegah kebakaran hebat di kedua ujung Los Angeles menyebar dalam semalam. Namun Badan Cuaca Nasional di Los Angeles memperingatkan, kondisi itu adalah yang terburuk.

“Kita belum aman,” kata Kepala Pemadam Kebakaran Kota Los Angeles Kristin Crowley kepada penduduk Los Angeles.

Para pejabat mengatakan negara bagian itu telah menempatkan kru pemadam kebakaran di daerah-daerah yang rawan. Petugas tidak hanya berada di Los Angeles tetapi juga di daerah-daerah lain di California Selatan yang berada dalam bahaya kebakaran tinggi.

3. Sebanyak 6,5 juta orang terancam

Sekitar 6,5 juta orang di wilayah Los Angeles berada di bawah ancaman kebakaran yang kritis karena angin diperkirakan berkecepatan 32-64 km per jam dengan embusan hingga 112 km per jam dan kelembapan yang turun hingga satu digit, demikian ungkap Dinas Cuaca Nasional.

Angin lebih tenang dari yang diperkirakan pada Selasa, 14 Januari 2025, sehingga petugas pemadam kebakaran dapat memadamkan atau mengendalikan beberapa kebakaran kecil yang terjadi sementara tidak ada kebakaran besar yang terjadi di daerah tersebut seperti yang dikhawatirkan.

4. Kerusakan Los Angeles lebih parah ketimbang serangan nuklir

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa mengklaim bahwa kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran Los Angeles lebih besar dibandingkan dengan “serangan nuklir”. Trump dalam sebuah wawancara dengan Newsmax TV mengatakan situasinya jauh lebih buruk daripada apa yang Anda lihat di televisi.

“Saya yakin kerusakannya lebih besar daripada apa yang akan terjadi jika senjata nuklir digunakan,” katanya seperti dilansir Shafaq.com.

Trump sebelumnya menuduh pejabat negara bagian California “tidak kompeten” dalam menangani kebakaran hutan maut yang terjadi di Los Angeles dan sekitarnya atau Greater Los Angeles. Namun tanpa turunnya hujan selama delapan bulan terakhir di selatan California, Los Angeles dan San Diego kini mengalami kekeringan parah untuk pertama kalinya sejak November dan Desember 2022.

Ida Rosdalina, Karunia Putri, Dewi Rina Cahyani, Khumar Mahendra, Dewi Rina Cahyani, Sita Planasari, Adinda Jasmine, dan Ananda Ridho Sulistya berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus