Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

4 Negara yang Termasuk Wilayah Negeri Syam, Negeri Kebaikan yang Kini Dikoyak Israel

Serangan Israel ke Lebanon memperpanjang konflik di wilayah Timur Tengah. Negeri Syam, yang diyakini sebagai negeri kebaikan kini jadi medan perang.

6 Oktober 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga dan anggota militer memeriksa lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 20 September 2024. Serangan ini menandai eskalasi tinggi dalam konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan kelompok yang didukung Iran tersebut. REUTERS/Mohamed Azakir

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam tradisi Islam, dikenal sebuah negeri yang penuh berkah. Negeri itu adalah Syam. Dilansir dari buku Belajar dari Tiga Ulama Syam karya Mohammad Mufid, negeri Syam dianggap sebagai negeri kebaikan. Namun saat ini, wilayah tersebut sedang menjadi medan perang karena serangan Israel.

Salah satu negara yang diyakini sebagai negeri Syam zaman dulu adalah Libanon. Namun wilayah itu, sedang menjadi sasaran serangan militer Israel. Mereka mengincar kelompok Hizbullah yang diduga didukung oleh Iran. Dilansir dari Antara, Israel sengaja menargetkan beberapa wilayah seperti Ibu Kota Beirut dan daerah pinggiran selatan yang diduga sebagai markas kelompok yang mereka incar. 

Serangan udara yang mulai dilancarkan sejak 23 September 2024, menimbulkan banyak kerusakan pada sejumlah area permukiman dan infrastruktur –yang memaksa sebagian besar penduduk harus melakukan evakuasi dari rumah mereka. Bahkan, pada Kamis, 03 Oktober 2024, Israel memperingatkan agar warga Libanon, khususnya untuk wilayah Beirut dan pinggiran Selatan agar segera mengungsi. 

Konflik antara Israel dan Hizbullah telah berkecamuk selama puluhan tahun. Israel mengatakan serangan ini dilakukan untuk menumpas para pejuang Hizbullah yang bersembunyi di wilayah perbatasan bagian selatan. Dikutip dari Al Jazeera, pada Jumat malam, 27 September pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara menurut klaim IDF (militer Israel). Namun, serangan udara yang dilakukan 2 minggu terakhir juga berdampak kepada tewasnya warga sipil. 

Tentara Hizbullah sendiri sejak lama menjadi penghalang Israel dalam misinya untuk menduduki Palestina. Hizbullah merupakan kelompok yang digagas oleh para pemimpin Muslim, yang dilaporkan didukung oleh Iran dan diberi mandat untuk mengusir Israel. Kelompok ini kemudian didukung dari pemuda dan penduduk yang tidak puas di beberapa wilayah seperti, Lembah Bekaa dan pinggiran selatan Beirut –daerah terpinggirkan dengan populasi Syiah yang signifikan. Hizbullah dengan cepat menjadi kekuatan yang signifikan di Lebanon.

Perang di wilayah Timur Tengah ini memiliki sejarah yang panjang. Dahulu ada wilayah yang bernama Syam, yang sekarang salah satunya menjadi negara Lebanon. Syam menjadi daerah penting pada masa kekhalifahan islam pada periode dinasti Abbasiyah dan Umayyah. Bagaimana dengan sekarang? 

Wilayah Syam

Jika membicarakan konflik Timur Tengah, tak lepas dari wilayah yang dulunya disebut dengan nama Syam. Dilansir dari AMUST, wilayah Syam saat ini terpecah menjadi 4 negara yaitu, Suriah, Libanon, Yordania, dan Palestina. Keempatnya saat ini tengah menghadapi konflik serangan bersenjata bahkan selama bertahun-tahun. Saat ini Lebanon dan Palestina sedang menghadapi gempuran serangan dari Israel. 

Di wilayah Syam ini terdapat beberapa lokasi penting yang dulunya menjadi tempat suci, seperti Baitul Maqdis yang ada di kompleks Masjid Al Aqsa, Palestina. Tempat ini dianggap sebagai masjid yang suci dimana tokoh besar Nabi Muhammad menjalankan ibadah Isra Mikraj. Selain itu, kompleks wilayah tersebut juga menjadi tempat suci agama besar yang akhirnya memicu konflik selama berabad-abad. 

Dilansir dari World Relief, konflik Timur Tengah yang saat ini terjadi memicu meningkatnya krisis kemanusiaan. Konflik yang melibatkan negara yang dahulunya disebut sebagai Syam tersebut semakin meningkat dan menyebabkan ribuan orang tewas dan jutaan orang harus mengungsi. 

Setidaknya ada beberapa tangan yang ikut dalam melancarkan serangan seperti Iran yang baru-baru ini menembakkan sedikitnya 180 rudal ke Israel. Hingga 1 Oktober 2024, sekitar 3 juta orang di Israel, Gaza, dan Libanon terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan ribuan lainnya tewas atau terluka. 

Sedangkan serangan Israel ke Libanon tercatat telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, melukai lebih dari 6 ribu orang, dan menyebabkan lebih dari 100.000 pria, wanita, dan anak-anak mengungsi di Libanon. Lonjakan jumlah pengungsi di Libanon baru-baru ini telah menciptakan krisis tempat tinggal.

SAVINA RIZKY HAMIDA | AL JAZEERA | ANTARA | AMUST | WORLD RELIEF

Pilihan Editor: Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus