Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mohandas Karamchand Gandhi atau Mahatma Gandhi meninggal pada 30 Januari 194 . Bapak Nasional India itu tewas dibunuh oleh ekstremis Hindu, Nathuram Godse di Rumah Birla. Dia ditembak karena dituduh mengkhianati India.
Mahatma Gandhi merupakan tokoh spiritual, pengacara, aktivis sosial, penulis dan politikus India. Ia menjadi salah satu tokoh penting dalam Gerakan Kemerdekaan India. Gandhi dikenal secara internasional karena doktrinnya tentang protes tanpa kekerasan untuk mencapai kemajuan politik dan sosial.
Dalam aksi-aksi perlawanan, Gandhi mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan sebagai basis dasar gerakannya. Ia juga mengajukan konsep tindakan anti-kekerasan dalam perlawanan melawan kolonialisme. Konsep ini dicetuskan sebagai bentuk penghargaan terhadap hak asasi manusia.
Ada empat gagasan Gandhi guna melenyapkan pengaruh kolonialisme. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Ahimsa
Dikutip dari jurnal Pemikiran Politik Mahatma Gandhi Tentang Ahimsa Dan Satyagraha Terhadap Kekerasan Struktural Di Indonesia, Ahimsa merupakan gerakan anti-kekerasan atau yang disebut sebagai non-violence. Kata Ahimsa berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tanpa kekerasaan. Gagasan ini menekankan pada perjuangan kemerdekaan tanpa menggunakan kekerasaan. Dalam artian, melawan ketidakadilan dengan tindakan damai.
Disamping itu, Ahimsa dapat digunakan dalam tindakan sosial. Ini karena Ashima sesuai dengan kebenaran sifat alami manusia yang menginginkan perdamaian, keadilan, ketertiban, kebebasan dan martabat pribadi. Ahimsa juga menjadi jalan agar terlaksananya peralihan kekuasaan secara damai.
2. Satyagraha
Dikutip dari jurnal Relevansi Ajaran Mahatma Gandhi Dengan Konsep Kebebasan(Studi Kasus Hak Asasi Manusia, Satyagraha berarti berpegang teguh pada kebenaran. Pejuang yang menjalankan Satyagraha disebut dengan Satyagrahi. Dalam praktiknya, Satyagrahi harus menjalani disiplin yang taat. Kemudian, antara pikiran, kata-kata dan perbuatan harus selaras.
Dalam gagasan ini, Gandhi menyadari bahwa pencarian kebenaran tidak boleh menggunakan kekerasan terhadap musuh. Namun, harus menginsyafkan musuh dari kesalahannya. Gerakan Satyagraha menyerukan untuk membebaskan manusia dari sifat jahat dan membangun rasa simpati ke sesama manusia. Gerakan ini juga mengajarkan menahan hawa nafsu dan kemarahan yang akan membebaskan manusia dari penderitaan.
3. Swadesi
Swadesi adalah cinta tanah air sendiri. Ini dimaksudkan oleh Gandhi agar rakyat India dapat hidup mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri. Dalam gagasan ini, Gandhi mencoba membebaskan rakyat India dari ketergantungan pihak Inggris. Menurut Gandhi, konsep swadesi erat kaitannya dengan semangat swaraj sebagai cita-cita bersama seluruh warga India, bahkan seluruh manusia.
Dalam praktiknya, Gandhi mengisi kesehariannya dengan memintal kapas menjadi benang. Gagasan ini membuat india menjadi penghasil ekspor kain terbesar di dunia. Dengan demikian, India tidak perlu bergantung dengan negara lain sehingga penjajah tidak memiliki harga tawar bagi masyarakat India.
4. Hartal
Dilansir dari jurnal Membaca Ulang Pemikiran Gandhi Tentang Kemanusiaan, Hartal adalah pemogokan nasional sebagai protes politik. Ini merupakan upaya pertama dilakukan Gandhi guna menentang kolonial Inggris di India. Hartal dilakukan oleh rakyat India dengan berpuasa dan kegiatan keagamaan lainnya.
Hartal juga efektif untuk memboikot tindakan sewenang-wenang kaum penjajah. Hal ini ditunjukkan Mahatma Gandhi dengan menyerukan mogok kerja bagi buruh-buruh pabrik Inggris. Kondisi ini pun membuat perekonomian Inggris menjadi lumpuh total, dan merugikan Inggris itu sendiri. Tak hanya itu, Hartal bahkan ikut mengakhiri penjajahan Inggris atas bangsa India.
KHUMAR MAHENDRA | YOLANDA AGNE
Pilihan Editor: 76 Tahun Mahatma Gandhi Tewas Ditembak Nathuram Godse
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini