Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

10 Pemimpin Dunia yang Meninggal Secara Tragis, Ada yang Ditembak

Berikut ini deretan pemimpin dunia yang meninggal secara tragis. Ada yang ditembak mati saat melakukan kunjungan. Ini kisahnya.

20 Mei 2024 | 09.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang kepala negara atau pemimpin dunia seringkali menjadi sasaran kelompok oposisi. Tak heran, para pemimpin dunia selalu memiliki pengamanan yang ekstra ketat. Meski begitu, ada beberapa pemimpin dunia yang menjadi korban serangan hingga meninggal secara tragis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kematian pemimpin dunia yang meninggal secara tragis akan selalu menjadi sorotan. Tragedi yang menimpa para pemimpin ini tidak hanya mengakhiri hidup mereka, tetapi juga seringkali membawa dampak besar bagi neagra dan rakyat yang mereka pimpin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut adalah daftar pemimpin dunia yang meninggal secara tragis. 

Pemimpin Dunia yang Meninggal secara Tragis

1. John F. Kennedy

John F. Kennedy, Presiden ke-35 Amerika Serikat, adalah salah satu pemimpin dunia yang meninggal secara tragis. 

Pada 22 November 1963, Kennedy ditembak mati saat mengendarai kendaraan atap terbuka di depan banyak orang. Saat itu, ia tengah melakukan kunjungan resmi di Dallas, Texas. Istrinya, Jacqueline Kennedy pun sedang duduk di sebelahnya ketika peluru mengenai kepalanya.

Pembunuhan Kennedy menjadi salah satu peristiwa paling mengejutkan dalam sejarah Amerika Serikat. Lee Harvey Oswald ditangkap sebagai tersangka. Namun, dua hari kemudian sebelum diadili, ia dibunuh oleh pemilik klub malam Jack Ruby. 

2. Raja Faisal

Raja Faisal adalah Raja Arab Saudi dari tahun 1964 hingga 1975. Ia dikenang karena telah menyelamatkan perekonomian negara dengan reformasi dan kebijakan modernisasi. 

Dia berhasil melawan banyak kudeta yang dilakukan terhadapnya. Nahas, Raja Faisal harus tewas secara tragis. Faisal ditembak oleh Faisal bin Musaid (putra saudara tirinya) dan meninggal saat menjalani perawatan atas luka-lukanya.

3. Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi dikenal sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan India yang berjuang melawan rezim kolonial Inggris. Pada tahun 1920, ia mengambil alih kepemimpinan Kongres dan mendorong kebebasan India. Pada tanggal 26 Januari 1930, Kongres Nasional India mengumumkan kemerdekaan India. 

Namun, perjuangannya berakhir tragis ketika ia dibunuh pada 30 Januari 1948 pukul 17.17. Gandhi ditembak oleh Nathuram Godse, seorang ekstremis Hindu yang menentang sikap toleran Gandhi terhadap Muslim. 

Penembakan itu terjadi saat upacara doa di New Delhi. Gandhi ditembak sebanyak tiga kali di dada, dan meninggal tak lama kemudian. Kematian Gandhi mengguncang India dan dunia, dan ia tetap dikenang sebagai simbol perdamaian dan kemanusiaan.

4. Martin Luther King Jr.

Martin Luther King Jr. adalah tokoh penting dalam gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Ia terkenal dengan pidatonya yang berjudul "I Have a Dream" dan perjuangannya untuk mengakhiri segregasi rasial dan diskriminasi. Pada 4 April 1968, King ditembak mati di Memphis, Tennessee. 

Sebelum kejadian tersebut, King telah menerima beberapa ancaman pembunuhan. Pembunuhannya itu pun memicu gelombang kerusuhan di berbagai kota di Amerika Serikat dan memperdalam komitmen banyak orang terhadap perjuangan hak-hak sipil.

5. Dedan Kimathi

Dedan Kimathi adalah pemimpin gerakan Mau Mau yang menentang pemerintahan kolonial Inggris di Kenya pada 1950-an. Pada tahun 1953, ia mendirikan Dewan Pertahanan Kenya tak lama setelah berhasil melarikan diri dari penjara Inggris. 

Kimathi akhirnya ditangkap oleh polisi kolonial Inggris, Ian Henderson, setelah sekian lama melakukan perlawanan, dan dijatuhi hukuman mati oleh Ketua Hakim O'Connor. 

Pada 18 Februari 1957, Kimathi dihukum gantung. Hingga kini, ia dikenang atas perjuangannya dalam meraih kebebasan untuk rakyat Kenya.

6. Yitzhak Rabin

Yitzhak Rabin adalah Perdana Menteri Israel yang dikenal atas inisiasinya untuk mengupayakan perdamaian antara Israel dan Palestina. 

Tapi sebelum rencananya itu berhasil, pada 4 November 1995 Rabin dibunuh oleh Yigal Amir, seorang ekstremis Yahudi yang menentang kebijakan perdamaian Rabin. 

Kematian Rabin merupakan pukulan besar bagi proses perdamaian di Timur Tengah dan menciptakan ketegangan yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

7. Benazir Bhutto

Benazir Bhutto merupakan mantan Perdana Menteri Pakistan dan menjadi wanita pertama yang memimpin negara Muslim modern. 

Ia kembali ke Pakistan setelah bertahun-tahun di pengasingan untuk kembali berpolitik dan memperjuangkan demokrasi. 

Pada 27 Desember 2007, Bhutto tewas dalam serangan bom bunuh diri di Rawalpindi ketika berkampanye untuk pemilihan parlemen mendatang. Setelah kematiannya, kepemimpinan partai jatuh ke tangan suaminya, Asif Ali Zardari, dan kemudian ke putra mereka, Bilawal Bhutto Zardari.

8. Patrice Lumumba

Patrice Lumumba adalah Perdana Menteri pertama Kongo setelah merdeka dari Belgia. Ia dikenal sebagai tokoh nasionalis yang berjuang melawan kolonialisme dan untuk kemerdekaan penuh Kongo. 

Namun, masa jabatannya yang singkat berakhir dengan tragis ketika ia diculik dan dibunuh pada 17 Januari 1961. Lumumba dan rekan-rekannya dieksekusi oleh regu tembak Katangan, di bawah pengawasan Belgia, dan di hadapan pejabat serta petugas Katangan dan Belgia. 

9. Anwar Sadat

Anwar Sadat adalah seorang perwira militer dan politikus Mesir yang menjadi presiden Mesir dari tahun 1970. Ia dikenal karena perannya memprakarsai perjanjian damai Camp David dengan Israel, yang membuatnya menerima Hadiah Nobel Perdamaian. 

Namun, pada 6 Oktober 1981, Sadat dibunuh oleh anggota Jihad Islam Mesir selama parade militer Hari Angkatan Bersenjata memperingati perang Arab-Israel pada Oktober 1973.

10. Muammar Gaddafi

Muammar Gaddafi juga merupakan salah satu pemimpin dunia yang meninggal secara tragis. Ia adalah mantan pemimpin Libya yang telah memerintah negara tersebut selama lebih dari empat dekade. 

Setelah kekuasaannya selama 42 tahun dilengserkan, Muammar Gaddafi pun meninggal secara tragis pada tahun 2011. Ketika revolusi Libya yang berkecamuk, ia sempat menghindari penangkapan selama beberapa minggu. Tapi, pada akhirnya dia dibunuh oleh pasukan pemberontak pada bulan Oktober 2011.

RIZKI DEWI AYU | WORLD ATLAS | BRITANNICA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus