Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Amerika Serikat Menyetujui Penjualan Senjata ke Israel Rp126 Triliun untuk Perang Gaza

Kebijakan Amerika Serikat tidak berubah meski sudah banyak unjuk rasa menuntut penjualan senjata ke Israel dihentikan karena membunuh warga Gaza

4 Januari 2025 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Massa menggelar aksi solidaritas global untuk Gaza di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Massa juga menuntut gencatan senjata 100 hari pembantaian yang dilakukan Israel kepada warga Palestina di Jalur Gaza, membuka blokade secara menyeluruh untuk bantuan kemanusiaan. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Jumat, 3 Januari 2025, menyetujui penjualan senjata ke Israel senilai USD8 miliar (Rp126 triliun) untuk membantu Tel Aviv dalam perang Gaza yang telah menewaskan ribuan orang. Kesepakatan penjualan senjata itu sekarang membutuhkan persetujuan dari DPR dan komite Senat Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan Axios, di antara senjata yang dijual ke Israel itu adalah sejumlah amunisi untuk jet tempur, helikopter penyerang serta peluru artileri. Paket tersebut juga mencakup bom berdiameter kecil dan hulu ledak. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat belum mau berkomentar perihal ini.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unjuk rasa terjadi di beberapa negara di dunia  dalam beberapa bulan terakhir menuntut agar ada embargo senjata ke Israel. Namun kebijakan Amerika Serikat sebagian besar masih tidak berubah. Pada Agustus 2024, Amerika Serikat menyetujui penjualan senjata senilai USD20 miliar (Rp324 triliun), yang meliputi penjualan jet tempur dan peralatan militer lainnya ke Israel.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan mereka membantu sekutunya melawan Iran yang memberikan dukungan pada kelompok-kelompok seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman. Meski dikritik, Washington masih tetap mendukung Israel selama perang Gaza yang telah menghancurkan 2.3 juta jiwa populasi Gaza, menyebabkan krisis kelaparan dan mengarah pada genosida. 

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut korban tewas dalam perang Gaza sudah tembus lebih dari 45 ribu orang. Jumlah itu belum termasuk korban yang jasadnya belum terangkat karena masih terkubur puing-puing reruntuhan. 

Sebelumnya pada September 2024, Biden menyetujui penjualan trailer tank berat dan peralatan terkait senilai 164,6 juta dolar AS (sekitar Rp2,5 triliun) kepada Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan eskalasi kekerasan di Tepi Barat. Penjualan ini merupakan bagian dari komitmen Amerika Serikat untuk memperkuat kemampuan pertahanan Israel, yang selama ini dianggap sebagai sekutu strategis di kawasan Timur Tengah.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan Amerika Serikat telah memberi tahu Kongres mengenai potensi penjualan ini, dengan rencana pengiriman yang diperkirakan akan dimulai pada 2027. Dalam pernyataannya, badan tersebut menegaskan penjualan senjata ini sejalan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat, yang bertujuan untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang tangguh dan siap

Sumber: Reuters 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus