Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Anggur Shine Muscat Dilarang di Thailand, Bagaimana dengan Malaysia?

Anggur Shine Muscat dilarang di Thailand karena mengandung pestisida berbahaya. Malaysia juga ikut menyelidiki anggur ini.

29 Oktober 2024 | 16.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anggur shine muscat. Freepink

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Thailand melarang peredaran anggur Shine Muscat yang diimpor dari Cina. Sebabnya anggur berwarna hijau ini mengandung residu pestisida yang melebihi ambang batas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Malaysia, pemerintah juga menguji anggur Shine Muscat ini. Namun menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, tidak ada sampel varietas anggur Shine Muscat yang mengandung residu pestisida yang melebihi batas residu maksimum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa temuan tersebut merupakan hasil Program Keamanan dan Mutu Pangan yang dilakukan sejak 2020 hingga September 2024. Ada 5.561 sampel sayur dan buah impor telah dianalisis kandungan residu pestisidanya.

"Dari 234 sampel anggur yang dianalisis selama kurun waktu tersebut, empat (1,71 persen) ditemukan tidak mematuhi MRL, dan tidak satu pun di antaranya melibatkan anggur Shine Muscat," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan larut malam kemarin.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa pemeriksaan berdasarkan protokol Penahanan, Pengujian, dan Pelepasan akan diberlakukan pada impor berikutnya, yang mengharuskan pengiriman makanan ditahan untuk pengambilan sampel.

Sebelumnya, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand mengklaim bahwa anggur Shine Muscat mengandung residu pestisida di atas MRL.

Kemennterian Kesehatan menyatakan bahwa izin masuk hanya akan diberikan jika hasil analisis mematuhi ambang residu yang ditetapkan. Mereka menegaskan, larangan impor akan diberlakukan apabila pelanggaran berulang. “Sebagai pedoman bagi konsumen, setiap makanan impor dan kemasan harus menyertakan informasi dasar, termasuk negara asal produk.”

Dalam hal ini, konsumen disarankan untuk membaca label sebagai pedoman. “Kemenkes menyadari dan prihatin terhadap kekhawatiran konsumen terkait masalah ini, dan kami terus memantau titik masuk dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan terjamin,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus