Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Konfik antara Ukraina dan Rusia kian memanas. Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadym Prystaiko mengklarifikasi pernyataannya tentang kemungkinan negaranya membatalkan pengajuan menjadi anggota NATO untuk menghentikan konflik dengan Rusia. Prystaiko mengatakan bahwa bekas negara Uni Soviet itu tidak akan mempertimbangkan kembali usahanya untuk bergabung dengan aliansi militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apa Itu NATO dan bagaimana sejarahnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
NATO singkatan dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Aliansi ini menyediakan hubungan antara dua benua yang memungkinkan negara di wilayah itu berkonsultasi, bekerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
NATO juga menjadi wadah untuk operasi manajemen krisis multinasional bersama-sama, seperti dikutip dari situs web North Atlantic Treaty Organization. NATO dibentuk oleh Amerika Serikat (AS), Kanada, dan sejumlah negara Eropa Barat, pada 1949.
Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) merupakan aliansi militer yang didirikan pada 4 April 1949 oleh 12 negara penggagas. Menanggapi meningkatnya ketegangan dan masalah keamanan, perwakilan dari beberapa negara Eropa Barat berkumpul untuk membuat aliansi militer.
Inggris Raya, Prancis, Belgia, Belanda dan Luksemburg menandatangani Perjanjian Brussel pada Maret 1948. Penandatanganan itu berkaitan dengan perjanjian pertahanan kolektif, di antaranya jika salah satu dari negara-negara ini diserang, yang lain terikat untuk membantu mempertahankan.
Saat itu, Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman membuat ingin merancang masa damai juga meningkatkan kekuatan militer, seperti dikutip dari situs web kepemerintahan Amerika Serikat, Historian. Ia juga meminta Kongres Amerika Serikat untuk mempertimbangkan aliansi militer dengan Eropa. Pada Mei 1948, Senator Amerika Serikat Arthur H. Vandenburg menyarankan Truman membuat perjanjian keamanan dengan Eropa Barat.
Perjanjian itu harus mematuhi pernyataan resmi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), tapi ada di luar Dewan Keamanan PBB, karena Uni Soviet memegang hak veto. Solusi Vandenburg diterima, dan negosiasi dimulai untuk Perjanjian Atlantik Utara.
Negara-negara Eropa Barat menginginkan jaminan, bahwa Amerika Serikat akan campur tangan secara otomatis jika terjadi serangan. Tapi di bawah Konstitusi Amerika Serikat kekuasaan untuk menyatakan perang berada di kongres.
Kontribusi Eropa untuk keamanan kolektif membutuhkan militer skala besar dari Amerika Serikat untuk membantu membangun kembali kemampuan pertahanan Eropa Barat.
Negosiasi menghasilkan penandatanganan Perjanjian Atlantik Utara pada 1949. Keseluruhan negara dalam perjanjian itu, Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, dan Inggris Raya. Seluruh negara itu setuju untuk mempertimbangkan apabila terjadi serangan terhadap satu wilayah. Itu akan menjadi masalah yang harus dikonsultasikan bersama tentang ancaman dan masalah pertahanan.
Setelah perjanjian itu ditandatangani, sejumlah negara mengajukan permintaan bantuan militer ke Amerika Serikat. Truman mengusulkan bantuan militer, dan program bantuan bersama mengalokasikan sekitar 1,4 miliar dolar untuk tujuan membangun pertahanan Eropa Barat.
Kendati dibentuk sebagai tanggapan terhadap urgensi Perang Dingin, NATO telah bertahan setelah konflik itu berakhir. Keanggotaan pun meluas hingga mencakup beberapa negara bekas Uni Soviet.
HENDRIK KHOIRUL MUHID