Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Rakyat Myanmar menolak membayar pajak dan memboikot produk yang berhubungan dengan junta militer.
Pendapatan negara turun dan nilai dolar Amerika melonjak.
PBB memperingatkan kemungkinan negeri itu kolaps.
GERAKAN pembangkangan sipil terus bergulir di Myanmar. Sejak terjadinya kudeta militer pimpinan Jenderal Senior Min Aung Hlaing pada 1 Februari lalu, ribuan pegawai negeri sipil, guru, dosen, dan buruh mogok kerja sebagai protes terhadap junta militer. Hingga akhir Agustus lalu, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), pemerintah bayangan Myanmar, mengklaim lebih dari 400 ribu pegawai negeri masih mogok dan jumlahnya terus bertambah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo