Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Varian Delta Mengamuk di Amerika

Varian delta Covid-19 mempercepat penularan virus corona di Amerika Serikat. Malaysia mencabut keadaan darurat.

31 Juli 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Virus corona varian delta memicu gelombang kedua pandemi Covid-19 di Amerika Serikat.

  • Sun Dawu, jutawan ternama Cina, dihukum 18 tahun penjara dalam kasus sengketa lahan dengan pemerintah.

  • Malaysia mencabut status darurat di tengah angka kasus Covid-19 yang masih terus naik.

Amerika Serikat

Varian Delta Sumbang Peningkatan Angka Kasus

PENELITI University of Miami, Amerika Serikat, menemukan virus corona varian delta berperan utama dalam penyebaran cepat Covid-19 yang kini terjadi di negeri itu. Dua bulan lalu, mereka mengidentifikasi hanya dua kasus varian delta di Miami-Dade County. Tapi, pada pekan kedua Juli lalu, 63 persen dari sampel pasien Covid-19 di Jackson Memorial Health System dan di UHealth Tower kampus itu mengandung varian virus yang sangat mudah menular tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lilian Abbo, profesor di Miller School of Medicine kampus itu, mengatakan data tersebut menegaskan lonjakan angka kasus yang baru-baru ini terjadi. Tapi ia menduga jumlah pasien dengan varian delta jauh lebih tinggi. "Di Jackson Memorial Hospital, saya kira kami sudah melihat lebih dari 80 persen pasien delta," katanya seperti dikutip situs University of Miami, Kamis, 29 Juli lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam waktu singkat, varian delta telah menyebar di Amerika, terutama di antara orang yang tidak divaksin, dan mendorong negara itu memasuki gelombang kedua pandemi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) memperkirakan setidaknya 83 persen dari kasus Covid-19 disebabkan oleh varian delta. Amerika kini memiliki total 34,8 juta kasus Covid-19. Jumlah kasus harian baru meningkat dari 15 ribu di akhir Juni menjadi 84.735 pada Rabu, 28 Juli lalu.


Cina

Jutawan Dihukum 18 Tahun Penjara

SUN Dawu, jutawan ternama Cina, dihukum 18 tahun penjara karena memicu pertengkaran dan membuat masalah, dakwaan yang lazim dialamatkan kepada aktivis, Kamis, 29 Juli lalu. Lelaki 67 tahun itu salah seorang pengusaha agrobisnis swasta terbesar di Provinsi Hebei. Bisnisnya luas, dari pabrik pengolahan daging dan makanan hewan hingga sekolah dan rumah sakit.

Sun juga dihukum karena menduduki tanah pertanian secara ilegal, mengumpulkan massa untuk menyerang lembaga negara, dan mengganggu pegawai pemerintah dalam melaksanakan tugas. Dia pun dikenai denda 3,11 juta yuan atau hampir Rp 7 miliar.

Sun membantah semua dakwaan itu dalam sidang praperadilan. Namun dalam persidangan dia mengaku bersalah. "Cara mereka menyelidiki saya sekarang akan membuat yang dekat dengan kami menderita dan yang membenci kami bahagia. Saya ingin menanggung dakwaan ini sendiri, meskipun itu berat, demi bebasnya yang lain," tuturnya seperti dikutip BBC.

Sun ditahan tahun lalu bersama 20 kerabat dan rekan bisnisnya karena masalah sengketa lahan pertanian yang dikelola pemerintah. Dia disebut-sebut dekat dengan sejumlah pembangkang politik dan salah satu orang yang secara terbuka menuduh pemerintah menutup-nutupi wabah flu burung pada 2019. 


Malaysia

Pemerintah Mencabut Keadaan Darurat

Petugas polisi memeriksa kendaraan di jalan selama pembatasan wilayah, di Kuala Lumpur, Malaysia 3 Juli 2021. REUTERS/Lim Huey Teng

MESKIPUN kasus Covid-19 menembus angka 1 juta dan jumlah kasus harian terus naik hingga 16 ribu lebih pada Ahad, 25 Juli lalu, pemerintah Malaysia tetap akan menghentikan status keadaan darurat. "Saya ingin mengesahkan hari ini bahwa pemerintah memutuskan tidak akan memberikan nasihat kepada Yang di-Pertuan Agong untuk melanjutkan pengumuman darurat baru apabila yang sekarang berakhir pada 1 Agustus nanti," ucap Menteri Urusan Hukum di Departemen Perdana Menteri, Datuk Seri Takiyuddin Hassan, Senin, 26 Juli lalu, seperti dikutip Bernama.

Keputusan yang disampaikan Takiyuddin dalam sidang Dewan Rakyat, parlemen Malaysia, itu memicu protes sejumlah anggota Dewan yang khawatir akan dampaknya. Lim Guang Eng dan Gobind Singh Deo, keduanya dari koalisi oposisi Pakatan Harapan, angkat bicara. Gobind menilai keputusan itu sepatutnya dibawa dulu ke Dewan sebelum dikeluarkan.

Dalam sidang berikutnya, pemerintah mengumumkan rencananya melanjutkan program pemulihan dari pandemi Covid-19, yang mengatur tahap-tahap pelonggaran pembatasan sosial. Nurul Izzah Anwar, putri tokoh oposisi Awar Ibrahim dan anggota Dewan dari Pakatan Harapan, meminta pemerintah menjalankan program itu lebih realistis. "Saya bimbang, jika kita terlalu terburu-buru membuka semua sektor dengan bergantung pada keberhasilan vaksinasi tanpa mengukur tingkat penderitaan rakyat sebenarnya serta langkah kesehatan secara realistis, negara akan berhadapan dengan masalah lain," ujarnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus