Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bantuan dari utara

Korea Selatan mendapat bantuan bencana banjir dari Korea Utara. Bersamaan dengan itu presiden Kor-Sel Chun Doo-Hwan merasa khawatir ada udang dibalik batu. (ln)

13 Oktober 1984 | 00.00 WIB

Bantuan dari utara
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
WALAU menyatakan tak butuh, Seoul menerima juga beras, tekstil, semen, dan obat-obatan buat 20.000 korban banjir yang dikirimkan Pyongyang. Hanya, Presiden Chun Doo-hwan kian cemas melihat Korea Utara. "Mudah-mudahan saja tak ada rencana jahat yang tersembunyi di belakang senyum mereka," kata Chun dalam pidatonya di Seoul. Pidato Presiden Chun itu disampaikan pada peringatan Hari Angkatan Bersenjata Korea Selatan, 1 Oktober silam. Dia mengungkapkan kekhawatirannya dengan menyebut, "Perang dingin antara negara adikuasa kini membuat konfrontasi militer di Semenanjung Korea makin gawat. Sewaktu-waktu ia dapat membuat pecahnya perang." Presiden Korea Selatan itu menunjuk sumber kegelisahannya: ditempatkannya pasukan lapis baja Korea Utara di sepanjang kawasan bebas militer yang memisahkan Korea Utara dengan Korea Selatan. Pernyataan Presiden Chun sebetulnya hanyalah ulangan dari berita Sankei Shimbun, surat kabar Jepang, yang melaporkan gerakan pasukan Pyongyang itu, akhir September lalu. Dengan mengutip sumber militer internasional, surat kabar itu mengatakan bahwa tiga korps pasukan tank Korea Utara sekarang ditempatkan di sekitar Kota Kaesong. Pasukan ini, menurut berita itu, terlihat sangat kuat, dipersiapkan bagaikan siap untuk menyerang. Seoul sendiri cepat tanggap melihat gerakan ini. Sumber militer Amerika Serikat di ibu kota Korea Selatan itu mengungkapkan, foto kegiatan pasukan Korea Utara itu, yang dibuat via satelit, kini tengah dipelajari. Kegelisahan Korea Selatan ini muncul berbarengan pada saat mereka menerima bantuan Pyongyang, lewat misi - yang diberi nama "ofensif damai" bagi 20.000 korban banjir yang kehilangan tempat tinggal. Khawatir Korea Utara memberikan bantuan itu untuk tujuan propaganda, pada mulanya Seoul menyatakan tak memerlukan sumbangan dari Utara itu. Tapi akhirnya, toh mereka terima juga. Setelah melintasi perbatasan dalam suasana mencengkam, ratusan lori dari Utara membongkar 8.000 ton beras, tekstil, dan obat-obatan. Kapal-kapal yang mengangkut 90.000 ton semen pun sudah membongkar muatannya di Perabuhan Inchon dan Pukpyong. Seoul menyatakan, bantuan itu diterima untuk menyatakan kepada Pyongyang bahwa Korea Selatan masih punya hasrat untuk membuka dialog politik dengan Utara. "Usaha saling membantu tetap kami harapkan untuk masa depan," kata pemimpin delegasi Korea Utara, Paek Namjum, kepada wakil Palang Merah Korea Selatan, Cho Chulhwa. "Kami juga akan menerima bantuan Korea Selatan seandainya pada suatu saat kami ditimpa bencana alam." Ini adalah peristiwa bersejarah bagi bangsa Korea, setelah semenanjung itu terbagi dua sejak 1953 - Korea Utara dan Korea Selatan - seusai perang saudara yang berjalan tiga tahun. Belakangan ini, pendekatan antara kedua Korea, yang pernah dirintis, terganggu lagi. Korea Selatan menuduh Pyongyan tetap melakukan provokasi. Presiden Chun menyebut kembali peristiwa terbunuhnya 17 pejabat Korea Selatan, di Rangoon, Oktober tahun lalu, yang dituduhkan sebagai akibat bom Korea Utara. Parade militer di Seoul diikuti pasukan lapis baja dengan tank buatan sendiri sampai persenjataan mutakhir - peluru kendali. Korea Selatan kini memiliki 600.000 tentara. Sedangkan Korea Utara, menurut statistik militer AS, punya 800.000 serdadu. Tapi Korea Selatan ditunjang oleh 40.000 pasukan AS dengan peralatan perang lengkap. Tahun ini Seoul akan menerima pesawat tempur F-16 dari Washington. Jumlahnya tidak disebutkan. Menurut Presiden Chun angkatan bersenjata harus dibangun setangguh mungkin agar dapat mencegah agresi yang dilancarkan musuh. Tampaknya, gerakan pasukan Korea Utara di perbatasan itu yang, antara lain, membuat Chun meluncurkan pernyataan seperti itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus