Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bertemu Sekjen NATO, Trump Ngotot Ingin Kuasai Greenland

Saat bertemu Sekjen NATO Mark Rutte, Trump kembali menyatakan keinginannya untuk menguasai Greenland.

14 Maret 2025 | 10.53 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan sidang gabungan Kongres di gedung Kongres Amerika Serikat, Washington, DC, Amerika Serikat, 4 Maret 2025. Reuters/Win McNamee
Perbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan sidang gabungan Kongres di gedung Kongres Amerika Serikat, Washington, DC, Amerika Serikat, 4 Maret 2025. Reuters/Win McNamee

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte bahwa AS ingin tetap menguasai Greenland. Ia beralasan Greenland diperlukan untuk meningkatkan keamanan internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anda tahu, Mark, kami membutuhkannya untuk keamanan internasional. Ada banyak pemain favorit yang berlayar di pesisir pantai, dan kami harus berhati-hati," kata Trump kepada Mark Rutte saat mereka duduk berdampingan di Ruang Oval Gedung Putih. "Kami akan berbicara dengan Anda."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Trump juga tak menampik bahwa AS bisa saja menganeksasi Greenland. "Saya pikir itu akan terjadi," katanya saat menjawab tentang prospek aneksasi, dikutip dari Reuters.

Sejak dilantik sebagai presiden AS pada 20 Januari 2025, Trump terus menyatakan ingin mencaplok Greenland. Pada Kamis saat bertemu Rutte, ia kembali menunjukkan bahwa NATO bisa terlibat untuk mengambil alih pulau tersebut, wilayah semi-otonom Denmark.

Namun Greenland menolak keinginan Trump itu. "Presiden AS sekali lagi menyuarakan gagasan untuk mencaplok kami," kata Mute Egede, Perdana Menteri Greenland yang segera lengser. "Sudah cukup," ujarnya melalui unggahan di akun Facebook.

Jens-Frederik Nielsen, pemimpin partai Demokrat yang memenangkan pemilihan parlemen Greenland pada Selasa, juga menolak keinginan Trump. "Pernyataan Trump tidak pantas dan hanya menunjukkan bahwa kita harus bersatu dalam situasi seperti ini," tulis Nielsen di Facebook.

Kedutaan Besar NATO dan Denmark di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar warga Greenland menentang bergabung dengan AS. Namun mayoritas warga Greenland mendukung berpisah dari Denmark.

Sebelum memulai masa jabatan keduanya sebagai presiden, Trump berharap menjadikan Greenland bagian dari Amerika Serikat. Namun sekutu NATO Denmark mengatakan wilayah itu tidak untuk dijual.

Letak Greenland yang strategis dan kekayaan sumber daya mineralnya dapat menguntungkan AS. Greenland terletak di sepanjang rute terpendek dari Eropa ke Amerika Utara, yang penting bagi sistem peringatan rudal balistik AS.

Pilihan editor: PM Pakistan Shehbaz Sharif Kunjungi Balochistan Usai Pembajakan Kereta Api

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus