Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - BlackBerry Kanada secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan akan layanan keamanan siber di tengah meningkatnya ancaman online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun belanja teknologi informasi telah menyusut selama setahun terakhir, belanja terkait keamanan siber tetap stabil seiring dengan upaya dunia usaha dan pemerintah untuk memperkuat sistem mereka dalam melawan peretas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama beberapa bulan terakhir, raksasa kasino seperti MGM Resorts International dan Caesars Entertainment menghadapi pelanggaran data besar-besaran, memaksa bisnis untuk memprioritaskan keamanan siber.
Awal bulan ini, BlackBerry membatalkan rencana penawaran umum perdana untuk bisnis Internet of Things (IoT), namun masih berharap untuk membagi bisnis IoT dan Keamanan Siber menjadi divisi yang sepenuhnya mandiri.
“Pekerjaan telah dimulai untuk sepenuhnya memisahkan dan menyesuaikan ukuran bisnis kami secara signifikan, dan kami berharap dapat semakin mengurangi penggunaan arus kas operasional pada Q4,” kata CEO John Giamatteo, Rabu, 20 Desember 2023.
BlackBerry juga berencana untuk menyederhanakan struktur korporat perusahaan sehingga setiap unit bisnis dapat beroperasi secara independen dan berdasarkan keuntungan serta arus kas yang positif.
BlackBerry memperkirakan pendapatan kuartal keempat di kisaran $150 juta hingga $159 juta.
Perusahaan yang berbasis di Waterloo, Kanada ini melaporkan laba bersih yang disesuaikan sebesar 1 sen per saham pada kuartal yang berakhir 30 November, dibandingkan dengan kerugian sebesar 5 sen per saham pada tahun sebelumnya.
Pendapatan pada kuartal ketiga naik menjadi $175 juta dari $169 juta. Analis rata-rata memperkirakan pendapatan sebesar $173,5 juta, menurut data LSEG. Saham perusahaan yang terdaftar di AS turun 4% dalam perdagangan yang diperpanjang.
Gadget merek BlackBerry sempat merajai pasar ponsel dunia pada 2010-an karena kelebihan BBM-nya. Namun setelah munculnya Android, pelan-pelan merek Kanada ini tergeser dan kini perusahaan beralih ke bisnis sistem keamanan siber.
REUTERS