Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

WhatsApp terus berkembang sejak diakuisisi oleh Facebook pada 2014. Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 pengguna aktif.

11 Mei 2024 | 15.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp terus berkembang sejak diakuisisi oleh Facebook pada 2014. Pada tahun lalu, 2023, jumlah pengguna aktifnya sudah sebanyak lebih dari 2,4 miliar. WhatsApp tumbuh menjadi satu dari sedikit aplikasi yang telah diunduh lebih dari lima miliar kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejarah WhatsApp bermula 15 tahun lalu atau pada 2009. Saat itu dua bekas insinyur Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum, yang menciptakannya sebagai sebuah aplikasi perpesanan untuk smartphone.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adalah Koum yang pertama melihat potensi dari aplikasi itu untuk dipasarkan melalui App Store Apple setelah dia membeli iPhone baru pada awal 2009. Koum mula-mula hanya fokus kepada aplikasi fitur easy-to-use yang disebut 'Status'.  

Gara-garanya, dia kerap tak enak hati saat mendapati banyak miss called di ponsel seusai beraktivitas di gym. Dia dan Acton kemudian membuat sebuah aplikasi yang dapat membuat teman-temannya tahu apakah mereka sedang bisa dihubungi atau tidak.  

"Kami tidak berpikir membangun sebuah perusahaan. Kami hanya ingin membuat sebuah produk yang bisa digunakan orang-orang," kata Koum dalam sebuah rangkaian diskusi yang terangkai ke penayangan film dokumenter yang disebut 'Silicon Valley: The Untold Story' pada 2018 lalu.

Koum mengenang, aplikasi itu tak langsung melesat, sekalipun sudah masuk App Store Apple. "Kami begitu senang ketika peluncuran, dan begitu kecewa ketika tidak seorang pun menggunakannya."  

Tapi, terbukti, kondisi itu berubah dengan cepat. WhatsApp yang unik, di luar BBM Blackberry, dalam menyediakan layanan perpesanan gratis, yang memungkinkan para pengguna untuk log in dengan nomor ponselnya mendapat momentum lewat WhatsApp 2.0. Jumlah pengguna aktifnya tumbuh cepat mencapai 250 ribu. 

Perkembangan itu cukup bagi Acton untuk meyakinkan lingkaran kawan-kawannya sesama eks karyawan Yahoo untuk terlibat dengan investasi tambahan sebesar 250 ribu dolar. Dengan modal itu, masih pada 2009, WhatsApp kemudian merambah layanan perpesanan multimedia, dan rilis di Android setelahnya. 

Baca halaman berikutnya: WhatsApp dan rekor akuisisi perusahaan teknologi

Dari titik itulah, WhatsApp semakin berkembang. Per Oktober 2011, satu juta pesan WhatsApp telah dikirim per hari; pada awal 2013, WhatsApp mencapai 200 juta pengguna aktif; hingga Facebook melihatnya sebagai potensi ancaman. Pada Februari 2014, raksasa perusahaan teknologi yang dibangun oleh Mark Zuckerberg itu mencaploknya dengan imbalan US$ 19 miliar. 

Nilai pembelian itu masih menjadi rekor ekuisisi oleh Facebook--sekarang Meta--hingga kini dan salah satu akuisisi perusahaan teknologi termahal sepanjang sejarah. 

Pembelian itu sempat menyebabkan beberapa kontroversi terkait data pengguna dan menuntun kepada level enkripsi yang ditingkatkan end-to-end pada 2016. Koum dan Acton pun harus meninggalkan WhatsApp.

WhatsApp, bagaimanapun, tetap menjadi pemimpin pasar aplikasi perpesanan. Kepadanya kini bahkan telah ditambahkan fitur-fitur seperti panggilan suara, panggilan video, panggilan grup (suara dan video), dan pada awal 2018 meluncur WhatsApp Business. WhatsApp juga menambahkan layanan pembayaran WhatsApp Pay di dua pasar terbesarnya, India dan Brasil.

Di dunia, saat ini, WhatsApp adalah layanan perpesanan paling populer di lebih dari 100 negara. Di antara data para penggunanya, Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 juta pengguna aktif. 

India dengan 390 juta dan Brasil dengan 148 juta ada di atasnya. Amerika Serikat (98 juta) dan Filipina (88 juta) melengkapi daftar lima besar asal negara pengguna.

WhatsApp juga berkontribusi sebesar 1248 juta dolar pada 2023 lalu, atau menyumbang 0,9 persen total pendapatan Meta. Trennya terus meningkat dari 443 juta dolar pada 2018 lalu.


BUSINESS OF APPS, CNBC

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus