Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah laki-laki berusia enam tahun dilaporkan digorok dengan pecahan kaca di depan ibunya ketika berkunjung ke makam Nabi Muhammad di Madinah, Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Daily Mail, dikutip 10 Februari 2019, Zakaria Al-Jaber sedang naik taksi bersama ibunya dalam perjalanan ke tempat suci makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi di Madinah ketika pengemudi menghentikan mobil dan memaksa bocah itu keluar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyeretnya ke suatu daerah dekat kedai kopi di lingkungan Al-Tilal, sebelum menghancurkan botol kaca, lapor TMV.
Sopir taksi menggorok lehernya dengan pecahan kaca sebelum menikamnya berulang kali ketika ibunya dan seorang petugas polisi di dekatnya berusaha menghentikan serangan brutal itu.
Zakaria Al-Jaber.[Mirror.co.uk]
Dikutip dari Tasnim News Agency, sebuah LSM hak asasi manusia, Shia Rights Watch, menceritakan kronologi yang berbeda.
"Ibu dan putranya naik taksi untuk mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW di Madinah. Seorang pria tak dikenal mendekati mereka dan bertanya kepada ibunya apakah dia orang Syiah ketika mereka tiba di situs suci, perempuan itu menjawab ya. Beberapa menit setelah percakapan ini, sebuah mobil berhenti dekat perempuan itu dan menarik anak itu darinya dan menyerangnya dengan pecahan kaca," kata laporan itu, mengutip ucapan para aktivis.
Situs Saudi Gazette mengutip sumber informasi yang mengatakan bahwa penyerang adalah seorang pria berusia 35 tahun yang duduk di sebuah kedai kopi di lingkungan al-Tilal dan pergi ketika dia melihat anak laki-laki itu berjalan di depannya didampingi sang ibu.
"Sumber itu mengatakan si pembunuh dengan cepat mengambil bocah itu dari tangan ibunya, memecahkan botol yang dia temukan di dekat kedai kopi dan menikamnya. Bocah itu telah memesan makanan dari restoran terdekat dan akan mengambilnya ketika lelaki itu melihat dia," kata laporan itu.
"Sumber-sumber mengatakan, ibu itu adalah seorang pasien jantung yang bekerja di Jeddah dan dia datang ke Madinah bersama putranya untuk berdoa di Masjid Nabi Muhammad."
Tidak diketahui mengapa pengemudi taksi atau pelaku menyerang bocah itu, tetapi pejabat Saudi mengatakan bahwa ia menderita masalah kesehatan mental.
Shia Rights Watch mengklaim bocah itu terbunuh pada hari Kamis dalam aksi kekerasan sektarian.
Kelompok itu mengatakan bahwa seorang pria tak dikenal telah bertanya kepada ibunya apakah dia Syiah beberapa saat sebelum serangan itu terjadi.
"Komunitas Syiah Saudi berkumpul hari ini untuk berduka dan menunjukkan solidaritas dengan orang tua," kata Shia Rights Watch."Komunitas juga melaporkan insiden ini sebagai akibat dari pelanggaran yang berkelanjutan dan kurangnya perlindungan oleh otoritas Saudi terhadap populasi Syiah."
Shia Rights Watch, yang berkantor pusat di Washington DC mengatakan insiden ini harus ditangani secepatnya.
"Shia Rights Watch, LSM hak asasi manusia lainnya dan aktivis telah lama mengadvokasi hak-hak minoritas ini melalui kampus, PBB dan entitas lainnya. Namun penduduk masih menderita karena kurangnya komitmen internasional untuk mengakhiri pelanggaran tersebut," kata Shia Right Watch yang prihatin atas insiden penyerangan bocah di Arab Saudi.
Sementara dilaporkan Kantor Berita Tasnim, Imam Besar Ayatollah Lotfollah Safi Golpayegani menyampaikan kesedihannya atas pembunuhan bocah laki-laki di Madinah. Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari kepolisian Arab Saudi terkait pembunuhan bocah di situs makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.