Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chicago, kota yang terkenal dengan arsitektur yang megah dan kehidupan budaya yang kaya, baru-baru ini meraih posisi teratas sebagai kota terindah di dunia menurut majalah Time Out untuk 2025. Dalam survei ini, lebih dari 18.500 warga setempat di 118 kota memberikan suara berdasarkan berbagai aspek, seperti kuliner, tingkat kebahagiaan, dan sistem transportasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota Chicago di Amerika Serikat menonjol berkat keindahan alamnya, termasuk pemandangan Danau Michigan yang luas dan aliran Chicago River yang indah, serta kehidupan malam yang hidup dan variasi kuliner yang melimpah. Sebanyak 83 persen responden di Windy City, Chicago menganggap kota mereka cantik dengan banyaknya taman dan kebun yang indah serta pemandangan menawan. Selain itu, Chicago tidak hanya menjadi tujuan wisata yang menarik tetapi juga tempat tinggal yang menyenangkan bagi penduduknya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Time Out telah merilis peringkat tahunan untuk kota-kota terbaik di dunia pada tahun 2025, di mana Cape Town, ibu kota legislatif Afrika Selatan, dinyatakan sebagai kota terbaik secara keseluruhan. Namun, dalam kategori kota terindah di dunia, Cape Town dikalahkan oleh Chicago dari Amerika Serikat.
Kategori Kota Terindah Menurut Penduduk Setempat
1. Chicago, AS: 83 persen
2. Cape Town, Afrika Selatan: 82 persen
3. Sydney, Australia: 79 persen
4. Porto, Portugal: 78 persen
5. Edinburgh, Skotlandia: 74 persen = Tbilisi, Georgia: 74 persen
7. Lisbon, Portugal: 73 persen
8. Medellin, Kolombia: 72 persen = Hamburg, Jerman: 72 persen
10. Bilbao, Spanyol: 71 persen
Daya Tarik Chicago
Chicago terpilih sebagai kota terindah di dunia untuk tahun 2025 menurut Majalah Time Out berkat keindahan alamnya, termasuk panorama Danau Michigan yang luas dan aliran sungai Chicago. Dilansir dari Britannica, Chicago terletak di dataran utama glasial yang relatif datar di mana tempat tersebut dulunya adalah dasar dari Danau Chicago (pendahulu Danau Michigan) dengan ketinggian rata-rata antara 579 hingga 600 kaki (176 dan 183 meter) di atas permukaan laut.
Kota ini dibagi menjadi tiga bagian oleh cabang utara dan selatan dari Sungai Chicago, yang bertemu sekitar satu mil (1,6 km) di barat danau. Aliran sungai yang berkelok-kelok telah diluruskan segera setelah kota ini didirikan, sementara belokan sepanjang satu mil di Cabang Selatan dihapus untuk memfasilitasi lalu lintas kapal. Danau Calumet, yang terletak di bagian tenggara kota dan merupakan area industri, terhubung dengan Kanal Sanitasi dan Kapal Chicago melalui Saluran Calumet Sag (Cal-Sag) serta mengalir ke Danau Michigan melalui Sungai Calumet.
Kuliner
Chicago tidak hanya terkenal karena pemandangan alam dan situs-situs kota yang menarik, tetapi juga karena keberagaman kuliner yang ditawarkannya. Dari hidangan ikonik seperti deep-dish pizza hingga restoran internasional, kota ini menawarkan banyak pilihan. Menurut choosechicago.com, Chicago juga menjadi tuan rumah berbagai festival kuliner yang menyajikan beragam hidangan, mulai dari barbekyu hingga makanan internasional dan hot dog khas Chicago.
Salah satu festival kuliner yang terkenal adalah Windy Out Chicago, yang diadakan setiap September dan menampilkan sayap ayam terbaik dari kota. Selain itu, ada Windy City Smokeout, festival musim panas yang menggabungkan barbekyu, musik country, dan bir lokal. Festival terbesar di Chicago adalah Taste of Chicago, yang berlangsung di Grant Park, dimana restoran lokal dan pop-up menyajikan hidangan mereka dalam suasana luar ruangan yang meriah.
Festival ini tidak hanya menawarkan makanan lezat tetapi juga berbagai aktivitas hiburan, menjadikannya daya tarik utama bagi pengunjung dan penduduk setempat.
Nilai Tambah
Dari akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, Chicago menjadi pusat bagi penulis berbakat dan berambisi yang sering kali kurang dikenal, banyak di antara mereka berasal dari daerah pedesaan di Midwest. Theodore Dreiser, Sherwood Anderson, George Ade, dan Opie Read menciptakan bentuk sastra urban yang mentransmisikan kehidupan sehari-hari masyarakat biasa, sejalan dengan karya Henry Blake Fuller, Finley Peter Dunne, dan I.K. Friedman yang juga lahir di Chicago.
Karya-karya tersebut, yang sering kali muncul di surat kabar, menggambarkan kekaguman terhadap gedung pencakar langit, pabrik-pabrik, keragaman penduduk, dan dinamika kehidupan kota yang sibuk.
Sementara itu, Hamlin Garland menyoroti sisi negatif dari kehidupan pertanian dan kota kecil dalam tulisannya. Meskipun sebagian besar penulis generasi pertama telah pergi pada tahun 1910, Chicago tetap menarik perhatian para penyair ikonik seperti Carl Sandburg, Vachel Lindsay, dan Edgar Lee Masters yang berkontribusi pada peluncuran majalah berpengaruh Poetry oleh Harriet Monroe.
Kakak Indra Purnama berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: 5 Lokasi Syuting The Bear 3 yang Menarik Dijelajahi di Chicago