Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saya dipaksa meninggalkan Haiti." Melenting ke luar dari sebuah telepon, suara milik JeanBertrand Aristide itu menembus kuping para peserta Konferensi Organisasi Negara-Negara Karibia (Caricom), di Jamaika, Kamis pekan silam. Bekas Presiden Haiti yang baru saja dirontokkan oleh kaum pemberontak di negerinya itu tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Dia hanya menelepon dari pengasingannya—sebuah lokasi di Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo