Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dengan panji-panjimu, selamat ...

Kongres partai komunis cina i setelah meninggalnya mao. menghasilkan susunan politbiro dengan kekuasaan tertinggi di bawah tiga serangkai. suatu rancangan untuk membangun ekonomi cina. (ln)

3 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONGRES Partai Komunis Cina (PKC) yang pertama sejak meninggalnya Mao berlangsung secara diam-diam beberapa hari yang lalu. Kongres yang berlangsung beberapa saat setelah Teng Hsio-ping direhabilitir itu tak urung menarik perhatian. Penjagaan yang amat ketat di kota Peking selama berlangsungnya kongres makin menimbulkan rasa ingin tahu para diplomat dan wartawan asing di Peking. Dugaan para pengamat Cina di Peking maupun di Hongkong terhadap masalah yang dibahas dalam kongres itu ternyata tidak banyak meleset. Pengumuman resmi dari hasil-hasil pertemuan penting PKC itu dilakukan 21 Agustus. Kerumunan manusia mengalir ke jalan raya memberikan sambutan gembira. Lambaian bendera merah, tabuh-tabuhan serta teriakan massa menyemarakkan akhir dari kongres. Laporan dari Peking melukiskan, bahwa "kota seakan-akan tenggelam dalam bunyi gegap gempita ledakan petasan dan gabungan pengeras suara. Keadaannya mirip dengan suasana ria ketika berita mengenai rehabilitasi Teng Hsio-ping diumumkan beberapa minggu lalu. Esoknya susunan politbiro - badan partai yang paling berkuasa di mana keputusan-keputusan penting digodok diumumkan. Bersamaan dengan itu diumumkan pula kongres telah menerima bulat laporan politik Hua Kuo-feng serta kebijaksanaan luar negeri yang dasar-dasarnya telah diletakkan oleh almarhum Chou En-lai. Dari hasil kongres itu kelihatan bahwa kekuasaan tertinggi di Cina dibagi rata oleh tiga serangkai: Hua Kuo-feng (ketua partai), Marsekal Yeh Chien-ying (menteri pertahanan merangkap wakil ketua partai) dan Teng Hsiao-ping (untuk sementara wakil perdana menteri merangkap wakil ketua partai). Dari susunan baru politbiro jelas pula kelihatan tentara memegang peranan penting. Dari 23 anggota tetap dan 3 anggota pengganti yang duduk dalam badan partai tertinggi itu. 10 orang artinya lebih dari 40% - berasal dari tentara. Selain dari tentara. sebagian besar anggota lain terdiri dari para tehnokrat dan administrator partai senior yang pernah dipecat selama Revolusi Kebudayaan (1966-1969). Termasuk di dalanmya Li Hsien-nien (ahli keuangan yang selama ini secara tak resmi berfungsi sebagai perdana menteri) dan Wang Tung-hsing itu orang intel yang pernah jadi komandan pasukan pengawal pribadi Mao. Anggota lain kebanyakan adalah muka lama. Mereka adalah: Wei Kuo-ching, Liu Po-cheng, Shu Shih-yu, Chi Teng-kuei. Li Teh sheng, Wu Teh, Chen Yung-kuei, Chen Hsi-lien, Ulanfu, Fang Yi, Su Chen-hua. Yu Chiu-li, Chang Ting-fa, Keng Piao, Nieh Yung-chen, Ni Chin,fu, Hsu Hsiang-chen dan Peng Chung. Sedangkan tiga anggota pengganti adalah Ny. Chen Mu-hua, Chao Tzu-yng dan Saifudin. Dari daftar anggota politbiro ini juga kelihatan bahwa negeri yang di masa lalu merupakan kiblatnya kaum revolusioner itu sekarang telah beranjak ke arah "hukum dan ketertiban," dengan menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi. Perebutan Kekuasaan Dalam kongres, Hua mengucapkan suatu laporan yang dibacakannya selama 4 jam terus-menerus. Porsi terbesar dari pidato itu disita oleh pengungkapan dosa-dosa yang dilakukan oleh "komplotan empat" yang dicapnya sebagai "komplotan rahasia kontra-revolusioner." "Perjuangan antara partai kita dengan komplotan mereka merupakan perjuangan besar antara dua garis yang ke-11 dalam sejarah partai komunis di Cina," demikian Hua. Ia juga mengatakan semasa Revolusi Kebudayaan, "komplotan empat" telah bersekongkol dengan Lin Piao, bekas menteri pertahanan yang tewas dan dituduh merencanakan perebutan kekuasaan dari Mao. Setelah Revolusi Kebudayaan mereka telah merontokkan rencana strategi pembangunan Mao dengan cara menyerang Chou En-lai. Serangan terhadap orang kepercayaan Mao itu diselubungi dengan kampanye yang dinamakan 'anti Lin Piao anti Kong Hu Cu," yang sebenarnya juga ditujukan terhadap Yeh Chien-ying, dan orang-orang terkemuka lain di dalam partai dan administrasi. Diungkapkan pula oleh Hua bahwa sejak 1974 Mao telah memperingatkan keempat orang itu. Tapi mereka tak mau mendengar Dengan demikian. kata Hua. tindakan yang diambil terhadap mereka adalah sesuai dengan keinginan Mao. Pada bagian lain dari pidatonya Hua mengajak seluruh rakyat bekerja keras dalam memoderenkan negara. Suatu "lompatan jauh ke muka" yang baru sedang dirancang dalam membangun ekonomi Cina. Karena suasana dalam negeri sekarang "sangatlah cocok" untuk melaksanakan program tersebut. Dalam hal pengaturan kembali partai, disebutkan bahwa suatu kampanye untuk menterapkan kembali pendisiplinan terhadap para anggota akan diadakan dalam waktu dekat. Salah satu kebiasaan lama yang dianut kembali adalah peraturan bahwa semua anggota baru harus menunggu selama satu tahun sebagai masa percobaan. Sejak beberapa tahun terakhir ini peraturan itu dicabut oleh Mao untuk menarik pengikut sebanyakbanyaknya dalam perjuangan melawan birokrat-birokrat partai." Saingan Utama Lin Piao Personalia komite sentral - bagian partai yang mengurus organisasi - pun sangat berbau pragmatis. Susunan komite sentral yang diumumkan beranggotakan 201 orang, ditambah dengan 132 anggota pengganti. Dan kebanyakan dari mereka merupakan kader senior bekas korban Revolusi Kebudayaan. Di antara nama penting yang muncul kembali terdapat Jenderal Lo Jhiching, bekas kepala staf Tentara Pembebasan Rakyat yang pernah jadi saingan utama Lin Piao. Ia merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang dipecat di awal Revolusi Kebudayaan. Jenderal Lo dikenal sebagai satu dari beberapa pemrakarsa profesionalisme kemiliteran yang sangat dibenci Mao. Teng Hsiao-ping, orang yang dua kali dipecat atas perintah Mao, mengucapkan pidato penutupan. Ia mengajak seluruh rakyat Cina untuk mulai dari sekarang "Inengurangi omong besar dan bekerja lebih giat" dan hidup sederhana. Lalu Teng pun menutup pidatonya dengan mengajak 900 juta orang Cina untuk merapatkan barisan dan "mengangkat tinggi-tinggi panji Ketua Mao."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus