Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dikuasai Kartel Narkoba, Meksiko Kirim 1.500 Personel Pasukan Gabungan ke Wilayah Selatan

Pemerintah Meksiko mengerahkan lebih dari 1.500 personel pasukan gabungan, termasuk Garda Nasional, tentara, dan polisi, ke daerah selatan negara itu

26 September 2023 | 11.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tentara berjaga saat petugas memadamkan api kendaraan yang dibakar oleh anggota geng narkoba setelah penangkapan pemimpin kartel narkoba Ovidio Guzman, di Mazatlan, Meksiko, 5 Januari 2023. REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Meksiko mengerahkan lebih dari 1.500 personel pasukan gabungan, termasuk Garda Nasional, tentara, dan polisi, ke daerah selatan negara itu pada Senin, untuk meningkatkan keamanan di wilayah yang semakin dicengkeram oleh kejahatan terorganisir kartel narkoba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Gugus tugas tersebut dikerahkan ke wilayah Frontera Comalapa di negara bagian perbatasan, Chiapas, “untuk menjamin perdamaian,” demikian diumumkan pemerintah federal dan negara bagian melalui pernyataan bersama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan pemerintah Meksiko tersebut diambil setelah sebuah rekaman video beredar di media sosial.

Rekaman itu konon memperlihatkan iringan-iringan anggota kartel narkotika di Frontera Comalapa disambut meriah oleh masyarakat setempat setelah mereka berhasil "membebaskan" kota itu dari kartel saingan.

Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen apakah tayangan video itu memang memperlihatkan para anggota kartel bersenjata.

Penduduk lokal kepada wartawan mengakui bahwa mereka dipaksa untuk menyambut konvoi tersebut dengan meriah.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam sebuah konferensi pers rutin pada Senin tidak menanggapi serius rekaman tersebut.

“Dukungan untuk mereka mungkin ada di beberapa wilayah di negara itu, tapi hal tersebut bukan masalah umum," kata Obrador.

"Masalah ini hanya terbatas pada sebuah wilayah dan Garda Nasional sudah dikerahkan," katanya.

Menurut Obrador, geng-geng di sekitar Frontera Comalapa dan dekat Kota Motozintia "diduga berebut wilayah" untuk memperdagangkan narkotika yang berasal dari Amerika Tengah.

“Untungnya, tidak banyak pembunuhan yang terjadi di Chiapas,” katanya.

Namun, data resmi menunjukkan bahwa pada delapan bulan pertama 2023, kasus pembunuhan di negara bagian yang berbatasan dengan Guatemala itu meningkat.

Peningkatan tersebut tercatat sebesar 16 persen, yakni menjadi 348 kasus dari 300 kasus dalam periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Secara nasional, kasus pembunuhan memang sedikit menurun pada 2023 dibandingkan tahun lalu, tapi masih tetap tinggi di atas rata-rata selama enam tahun terakhir.

Sebuah tayangan video lainnya yang tidak bisa diverifikasi di media sosial pada Senin, dan dilaporkan diambil di Motozintia, memperlihatkan empat orang tewas terkapar setelah ditembak kelompok bersenjata.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus