Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dinas Rahasia Penuh Rahasia

Petugas Secret Service berulang kali kebobolan merespons ancaman di sekitar Presiden Obama. Mereka tak jujur telah ceroboh.

13 Oktober 2014 | 00.00 WIB

Dinas Rahasia Penuh Rahasia
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berada dalam satu lift dengan pria asing bersenjata di Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta pada pertengahan September lalu. Obama, yang saat itu berkunjung untuk membahas penanganan virus ebola, tak menyadarinya. Menurut laporan The Washington Post, petugas Secret Service baru menyadari keberadaan pria dengan catatan kriminal itu setelah ia bertingkah aneh.

Tiga hari setelah insiden itu, satu orang asing berhasil pula menerobos masuk Gedung Putih. Omar Gonzalez, 42 tahun, melompati pagar kediaman Obama, memasuki pintu yang tak dikunci, melewati penjaga, dan berlari sampai di bagian gedung yang biasa disebu East Wing. Menurut laporan koran itu, kotak alarm dekat pintu masuk Gedung Putih yang didesain untuk memperingatkan penjaga ternyata dalam setelan senyap.

Beruntung, seorang personel keamanan yang sebenarnya sedang bebas tugas dapat melumpuhkan pria yang ternyata seorang veteran Perang Irak dengan gejala depresi itu. Beruntung pula Obama sekeluarga sudah berangkat ke tempat peristirahatan di Camp David. Belakangan, jaksa penuntut mengungkapkan, seperti dirilis NBC News, Gonzalez membawa pisau, kapak, golok, dan sekitar 800 butir amunisi di mobilnya tak jauh dari lokasi.

Yang memicu kegaduhan, Secret Service, dinas penegak hukum yang antara lain bertugas mengawal presiden, justru mula-mula merahasiakan kebobolan itu. Aksi Gonzalez baru terkuak sepuluh hari kemudian. Ketika berbicara dalam panel dengar pendapat bersama Kongres, barulah Julia Pierson, Direktur Secret Service, mengakui penerobosan mencapai level yang tak bisa diterima. "Jelas rencana pengamanan tidak diterapkan dengan tepat. Saya bertanggung jawab penuh. Itu tidak akan terjadi lagi," katanya, seperti dikutip CNN, Rabu dua pekan lalu.

Presiden Obama pun tak diberi tahu secara resmi bahwa ia pernah hanya berjarak beberapa inci dengan orang asing bersenjata. Masih menurut CNN, berita ini tersebar setelah senator Republikan, Jason Chaffetz, yang mendapat bocoran peristiwa itu, bercuit: "Kontraktor keamanan dengan pistol berada di sebelah Presiden, terjadi dua pekan lalu, menurut sumber saya."

Dua peristiwa tersebut hanya secuil dari catatan panjang keteledoran petugas Secret Service, terutama pada masa Pierson. Mulai mengemban jabatannya sejak Maret 2013, Pierson adalah wanita pertama yang mengepalai Secret Service sepanjang 148 tahun sejarah badan ini. Ia dikenal sebagai manajer penuh dedikasi; di posisi sebelumnya ia membantu mengawasi proyek senilai US$ 250 juta untuk modernisasi komunikasi dan jaringan manajemen data pengamanan presiden.

Kenyataannya, rentetan kasus kemerosotan moral personel membayangi kepemimpinan Pierson. Lebih khusus terkait dengan pengamanan Obama. Daftarnya lumayan panjang. Pada 11 Desember 2013, publik dikejutkan oleh kehadiran penerjemah bahasa isyarat palsu yang berdiri kira-kira setengah meter dari Obama saat menghadiri pemakaman pejuang kulit hitam Nelson Mandela. "Penerjemah" itu memalsukan surat izin masuk ke arena acara dan sedang dalam penyembuhan penyakit skizofrenia.

Kesembronoan lain terjadi pada Maret lalu, ketika dua personel penangkal penembak jitu diketahui mabuk-mabukan serta terlibat dalam kecelakaan mobil saat bersama Obama berada di Florida. Tercium bau alkohol dari seorang di antaranya, yang kemudian dipulangkan.

Kecerobohan Secret Service paling membahayakan nyawa keluarga Obama diungkap The Washington Post pada akhir September. Peristiwanya berlangsung pada 11 November 2011. Malam itu seorang pria mengarahkan senjata semi-otomatis dari jendela Honda hitam di luar Gedung Putih ke arah kediaman presiden. Ia menarik pelatuk hingga peluru mengenai jendela lantai dua, hanya beberapa langkah dari ruang keluarga presiden. Peluru lain bersarang di kusen jendela, lantai, dan tanah. Setidaknya ada tujuh peluru yang menyasar lantai dua. Obama dan istrinya, Michelle, memang sedang tak di dalam, tapi ada putri bungsu mereka, Sasha, dan ibunda Michelle yang terancam.

Yang mengejutkan, baru belakangan Secret Service mengakui ada tembakan, tapi disebutkan berasal dari perkelahian geng di sekitar kebun depan area Gedung Putih. Butuh empat hari hingga para petugas sadar bahwa tembakan mengenai kediaman presiden. Itu pun karena petugas kebersihan rumah memperhatikan kaca pecah dan bongkahan semen di lantai.

Rentetan kebobrokan Secret Service yang terungkap itu akhirnya mendorong Pierson mundur.

Atmi Pertiwi (CNN, NBC News, The Washington Post)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus