Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diplomat India dan Cina diagendakan bertemu pada hari ini untuk membahas penyelesaian masalah perbatasan di Lembah Galwan, Himalaya. Dari pertemuan itu, akan diputuskan bagaimana tentara keduanya akan ditarik dari Lembah Galwan.
"Setelah mekanisme penarikan pasukan disepakati, maka semua tambahan personil dan perlengkapan militer akan ditarik dari perbatasan," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 24 Juli 2020.
Lembah Galwan menjadi lokasi berdarah beberapa pekan lalu. Perkelahian antara pasukan India dan Cina di sana berujung pada tewasnya sejumlah tentara. Sejauh ini, yang sudah diungkap, ada 20 tentara India yang tewas di lokasi sengkata perbatasan India-Cina itu.
Peristiwa itu memicu reaksi keras dari Pemerintah India. Mereka memblokir 59 aplikasi asal Cina, mengawasi perdagangan barang buatan Cina, serta tidak melibatkan Cina dalam proyek-proyek strategis. Walau begitu, kedua negara sepakat untuk 'berdamai' dan meredam ketegangan.
Diplomat kedua negara akan bertemu secara virtual dalam momen Working Mechanism for Consultation and Coordination India - China Border Affairs. Acara tersebut didesain khusus untuk membahas perbatasan India - Cina.
Menteri Luar Negeri India, Anurag Srivastava, berharap banyak dari pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan itu akan menentukan kondisi hubungan bilateral India - Cina ke depannya.
"Itulah kenapa kami berharap Cina mau kooperatif dengan kami untuk meredam ketegangan atau deeskalasi di perbatasan," ujar Anuraq Srivastava.
Seorang Diplomat Amerika, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa penambahan pasukan dan peralatan militer masih terjadi di lembah Galwan. Ia memperkirakan kurang lebih ada 10 ribu pasukan, baik di kubu India maupun Cina.
"Kami masih sering melihat penambahan pasukan dan persenjataan di perbatasan. Jadi, ketegangannya belum benar-benar hilang," ujarnya.
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini