Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Diplomat: Indonesia Ingin Dunia Bebas dari Ancaman Senjata Nuklir

Duta besar Hasan Kleib, Koordinator Badan Subsider Penghentian Perlombaan Senjata Nuklir, mengemban harapan Indonesia.

29 Maret 2018 | 07.54 WIB

Cina telah melakukan uji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1964, yang mengagetkan banyak badan intelejensi Barat. Tiongkok memperoleh pengetahuan nuklirnya dari Soviet, tetapi kemudian berhenti setelah pemisahan Sino-Soviet. Tiongkok dipercaya untuk memiliki sekitar 130 hulu ledak nuklir. strategic-affairs.com
Perbesar
Cina telah melakukan uji coba senjata nuklirnya pertama kali pada 1964, yang mengagetkan banyak badan intelejensi Barat. Tiongkok memperoleh pengetahuan nuklirnya dari Soviet, tetapi kemudian berhenti setelah pemisahan Sino-Soviet. Tiongkok dipercaya untuk memiliki sekitar 130 hulu ledak nuklir. strategic-affairs.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Terpilihnya Hasan Kleib, Wakil Tetap Indonesia di PBB sebagai Koordinator Badan Subsider Penghentian Perlombaan Senjata Nuklir dan Perlucutan Senjata Nuklir, membawa harapan baru bagi Indonesia. Terlebih keputusan ini merupakan cerminan kepercayaan masyarakat internasional terhadap peran konstruktif Indonesia dalam mendorong perlucutan senjata pemusnah massal, khususnya senjata nuklir.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Indonesia sebagai negara bukan pemilik senjata nuklir atau NNWS mengharapkan dunia bebas senjata nuklir, sehingga melalui kepercayaan ini Indonesia terlibat langsung pada pembahasan negara-negara NNWS dan negara pemilik senjata nuklir atau NWS,” kata Hasan, Rabu malam, 28 Maret 2018 kepada Tempo.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NNWS merupakan singkatan dari non nuclear weapon states. Sementara NWS adalah singkatan dari nuclear weapon states.

 

2.1_peris_HasanKleib 

Disepakatinya Indonesia untuk menjadi koordinator juga mencerminkan kepercayaan atas peran aktif Indonesia selama ini di bidang perlucutan senjata pemusnah massal khususnya senjata nuklir.

Melalui peran sebagai koordinator, Indonesia berharap dapat meletakkan dasar bagi upaya menjembatani jurang pemisah dan mencari persamaan antara negara-negara NWS dan negara-negara NNWS sehingga bisa menciptakan dan menjaga dunia yang bebas dari senjata nuklir. 

 

 

Konferensi Perlucutan Senjata PBB pada 27 Maret 2018 telah menunjuk Duta Besar Hasan memegang peran kunci sebagai Koordinator Badan Subsider Penghentian Perlombaan Senjata Nuklir dan Perlucutan Senjata Nuklir. Konferensi Perlucutan Senjata adalah forum negosiasi multilateral satu-satunya di bidang perlucutan senjata yang dibentuk sebagai hasil Sesi Khusus Majelis Umum PBB1978.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus