Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump dikabarkan tidak akan mengunjungi Zona Demilitarisasi di wilayah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Dilansir oleh media ABC News Donald Trump akan melakukan perjalanan ke Asia selama 12 hari pada November .
Menurut staf Gedung Putih, Trump batal datang ke Zona Demilitarisasi sebagai upaya antisipasi keamanan. Sebagai gantinya, Trump bersama Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, akan mengunjungi Kamp Humphreys, sebuah pangkalan militer yang berjarak 40 mil dari Seoul.
Apabila Trump tidak menginjakkan kakinya ke Zona Demilitarisasi maka dia akan menjadi presiden kedua setelah George W. Bush, yang tidak mengunjungi zona Demilitarisasi. Tradisi mengunjungi DMZ ini telah dimulai sejak Presiden Ronald Reagan hingga Presiden Barrack Obama.
Pamunjeom adalah daerah Demilitarized Zone (DMZ) antara Korea Selatan dan Korea Utara. panoramio.com
Ketidakhadirannya ke zona Demilitarisasi dikarenakan perseteruan antara Trump dan Kim Jong Un sangatlah memanas terutama setelah, Korea Utara mengadakan peluncuran uji coba nuklir di beberapa wilayah pasifik, seperti Jepang yang merupakan sekutu Amerika Serikat. Bahkan Trump menjuluki Kim Jong Un sebagai "Little Rocket Man"
Ini berbeda dengan Wakilnya, Mike Pence yang telah mengunjuni Zona DMZ pada April lalu. Kehadiran Mike menjadi ajang unjuk gigi Amerika di hadapn Korea Utara.
"Lihat tekad kami (Amerika Serikat) dari wajah saya," kata Mike Pence.
Dalam lawatannya, Trump akan mengunjungi Jepang sebagai negara pemberhentian pertama. Trump dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah warga Jepang, yang keluarganya diculik oleh Pemerintah Korea Utara. Dia juga akan berbicara dihadapan Majelis Nasional untuk meminta kepada masyarakat internasional memaksimalkan tekanan kepada Kim Jong Un terhadap nuklirnya.
MUHAMMAD IRFAN AL AMIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini