Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump curiga Presiden Ukraina Volodymir Zelensky ingin Kamala Harris yang memenangkan pilpres AS 2024. Dalam kampanye di Pennsylvania oada Selasa, 24 September 2024, Trump menyebut Zelensky sangat ingin Harris yang memenangkan pilpres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ucapan itu disampaikan Trump setelah Zelensky lebih dulu meragukan klaim-klaim Trump bahwa dia bisa dengan cepat mengakhiri perang Ukraina. Trump berkeras dia bisa mengatakan pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Zelensky agar membuat sebuah kesepakatan demi mengakhiri permusuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya rasa Zelensky adalah salesman terbagus dalam sejarah. Setiap kali dia kunjungan kenegaraan, dia bisa melenggang dengan USD60 miliar," kata Trump dihadapan paea pendukungnya.
Sebelumnya pada April 2024, Amerika Serikat menyetujui paket bantuan militer senilai USD61 miliar (Rp921 triliun) setelah pengucuran paket bantuan itu ditentang oleh beberapa politikus Partai Republik. Sejumlah pejabat di Pemerintan Ukraina dilaporkan waswas jika Trump menang pilpres AS, dia akan memangkas bantuan militer yang dikucurkan Amerika Serikat.
"Dia (Zelensky) sangat ingin Harris yang memenangkan pemilu ini, namun saya akan melalukan hal sebaliknya, yakni saya ingin menciptakan perdamaian," ujar Trump.
Dalam wawancara yang dipublikasi majalah New Yorker pada Minggu, 22 September 2024, Zelensky mempertanyakan klaim-klaim Trump. "Kata hati saya mengatakan Trump tidak tahu dengan pasti bagaimana menghentikan peperangan meskipun dia mengklaim tahu. Dalam perang Ukraina ini, semakin dalam Anda melihat kasus ini - semakin sedikit Anda memahaminya," kata Zelensky.
Zelensky saat ini berada di Amerika Serikat, di mana dia dijadwalkan bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, anggota Kongres Amerika Serilat, Kamala Harris dan Trump untuk memaparkan rencana damai yang sudah disusun Zelensky. Detail soal rencana damai itu tidak dipublikasi oleh Zelensky saat wawancara dengan ABC News. Dia hanya menyebut ini untuk memperkuat Ukraina dan persenjataannya agar bisa menekan Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan perang Ukraina.
Sumber : RT.com
Pilihan editor: Indonesia dan Irlandia akan Bersama-sama Membela Palestina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini