Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Feri Tenggelam di Sungai Mekong, Sedikitnya 14 Anak Kamboja Tewas

Sebuah feri yang kelebihan muatan tenggelam di sungai Mekong, Kamboja. Korbannya adalah para pelajar yang pulang dari sekolah.

15 Oktober 2022 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Phnom PenhSedikitnya 14 anak tewas ketika sebuah feri kelebihan muatan, yang membawa mereka pulang dari sekolah, tenggelam di sungai Mekong di Provinsi Kandal, Kamboja, pada Kamis, 13 Oktober 2022. Kepala Kepolisian Provinsi Kandal, Chhoeun Sochet, mengatakan kepada Reuters, Jumat, 14 Oktober 2022, bahwa tim penyelamat sedang mencari satu pelajar lagi yang masih hilang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lokasi kecelakaan itu sekitar 53 kilometer sebelah tenggara ibu kota Phnom Penh. Para korban berusia antara 11 dan 14 tahun. Dua pelajar dan dua operator kapal dewasa dilaporkan selamat.

“Kasus ini disebabkan oleh kecerobohan pemilik kapal yang membawa muatan melebihi kapasitas dan tidak ada jaket pelampung untuk perlindungan,” kata Sochet dalam unggahan di media sosial.

Para korban tinggal di sebuah pulau di tengah sungai dan secara teratur menggunakan feri sebagai transportasi selama musim hujan. Saat musim kemarau, sungai ini hanya memiliki sedikit atau tidak ada air dan dapat dilalui dengan berjalan kaki.

Kepala kepolisian setempat Am Thou mengatakan kapal itu terbalik saat mendekati pantai. Para siswa diinstruksikan untuk pindah ke tempat duduk di tengah atau buritan perahu tetapi, ketika mereka berjalan kembali, perahu menjadi tidak seimbang dan terbalik.

Salah seorang yang selamat muncul di video untuk memberi tahu kerabatnya bahwa dia tidak bisa berenang dengan baik meskipun tinggal di dekat sungai. Ketika perahu akan tenggelam, dia melompat dari perahu dan hanyut ke tepi sungai.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyatakan belasungkawa melalui unggahan di Facebook dan menginstruksikan pihak berwenang membantu keluarga korban.

“Masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai, harus sangat berhati-hati saat situasi banjir semakin meningkat,” kata dia, merujuk pada musim hujan yang sedang berlangsung di negara itu.

Jutaan orang Kamboja tinggal dan bekerja di dekat sungai Mekong, jalur air utama yang melintasi beberapa negara Asia Tenggara dan Cina. Kecelakaan terjadi di dekat jembatan Neak Loeung di atas sungai Mekong, yang memisahkan Provinsi Kandal di pantai barat dari Prey Veng di timur.

Kecelakaan kapal sering terjadi di Asia selatan. Pada awal 2009, sebuah feri yang kelebihan muatan terbalik di timur laut Kamboja yang menewaskan sedikitnya 17 orang. 

Menurut penilaian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, lebih dari 144 ribu orang meninggal karena tenggelam di kawasan Asia Pasifik. Jumlah itu merupakan 61 persen dari total korban secara global.

REUTERS | THE INDEPENDENT

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus