Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan BUMN bidang energi dari Rusia Gazprom pada Selasa, 30 Agustus 2022, mengkonfirmasi telah memangkas suplai gas ke Engie, yakni perusaahaan rumah tangga asal Prancis. Pemutusan suplai gas terpaksa dilakukan setelah Engie gagal melunasi pengiriman gas pada Juli 2022
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Engie adalah perusahaan yang bermarkas di Ibu Kota Paris. Sedangkan Gazprom berkantor pusat di St. Petersburg.
Gazprom sudah mengabari ke Engie kalau Gazprom itu akan menghentikan pengiriman gas terhitung mulai 1 September 2022 hingga utang untuk pembayaran gas sebelumnya dibayar lunas. Engie juga gagal membayar untuk utang yang jatuh tempo pada Selasa sore, 30 Agustus 2022, sehingga pengiriman gas semakin tidak mungkin di bawah undang-undang Rusia.
Sebelumnya, Engie memperingatkan kalau Gazprom telah menginformasikan mereka kalau pengiriman gas akan dikurangi. Disebutkan pula ada silang pendapat mengenai sejumlah poin yang termaktub di kontrak, tanpa menjelaskan detail hal yang tidak disepakati.
Menteri Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher pada Selasa, 30 Agustus 2022, menuduh Moskow telah menggunakan ekspor gas sebagai senjata. Dia juga memperingatkan agar Prancis bersiap dengan kondisi terburuk dengan terganggunya suplai.
Engie memastikan sudah mengamankan volume gas yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmennya ke konsumen dan permintaan yang dilayangkan padanya. Engie juga akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak finansial dan dampak secara langsung dari potensi ganggungan suplai dari Gazprom.
Permasalahan antaran Gazprom dan Engie terjadi saat negara-negara di Eropa mencoba memenuhi kebutuhan stok gas mereka menjelang musim dingin, di mana gas dibutuhkan untuk menghangatkan ruangan dan potensi Rusia mengurangi suplai gas ke Benua Biru. Eropa adalah salah satu benua pembeli terbesar gas dari Rusia.
Sebelumnya pada Selasa, 30 Agustus 2022, Gazprom mengatakan Nord Stream 1 akan benar-benar berhenti beroperasi mulai 31 Agustus 2022 sampai 2 September 2022. Namun hal itu karena Nord Stream 1 perlu melakukan perawatan karena hanya beroperasi dengan satu kompresor.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.