Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Negara Bagian New York, Juan Merchan, pada Jumat kembali menunda vonis terhadap Presiden terpilih AS Donald Trump dalam kasus uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa, Stormy Daniels.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan tersebut menandai kemenangan lain bagi presiden terpilih Trump, yang akan kembali ke Gedung Putih pada Januari ketika persidangan pidana lainnya juga terhenti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putusan Merchan menandai ketiga kalinya pembacaan vonis terhadap Trump ditunda, setelah presiden terpilih AS itu dinyatakan bersalah secara pidana awal tahun ini karena memalsukan catatan bisnis untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film dewasa.
Merchan memberi pengacara Trump tenggat waktu hingga 2 Desember untuk mengajukan mosi pembatalan kasus, dan memberi jaksa hingga 9 Desember untuk menanggapi, menurut laporan NBC.
Jaksa pada Selasa mengatakan mereka tidak akan menentang penundaan vonis untuk memberi waktu kepada pengacara Trump mengembangkan argumen hukum apa pun untuk membatalkan kasus tersebut.
Namun, jaksa berjanji untuk melawan segala upaya untuk menghentikan kasus Trump.
"Masyarakat sangat menghormati Kantor Presiden, menyadari tuntutan dan kewajiban kepresidenan, dan mengakui bahwa pelantikan Terdakwa akan menimbulkan pertanyaan hukum yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami juga sangat menghormati peran mendasar juri dalam sistem konstitusional kami," tulis para jaksa, menurut NBC News.
Jaksa Distrik Manhattan, Alvin Bragg, mengaku terbuka untuk menunda hukuman hingga setelah Trump menyelesaikan masa jabatan keduanya sebagai presiden AS.
Namun, pengacara Trump mengatakan klien mereka tidak bisa menunggu terlalu lama.
Trump dinyatakan bersalah oleh dewan juri Manhattan pada Mei atas 34 tuduhan terhadapnya, yang terkait dengan pembayaran uang tutup mulut sebesar 130.000 dolar kepada bintang film dewasa Stormy Daniels, dengan maksud mempengaruhi hasil Pemilu Presiden 2016. Trump membujuk Daniels untuk tidak menceritakan perselingkuhan mereka saat ia sudah menikahi Melania Trump.
Mahkamah Agung AS memutuskan dalam kasus terpisah bahwa presiden memiliki kekebalan atas tindakan resmi yang mereka ambil.
Tim hukum Trump kemudian berargumen bahwa berbagai kesaksian saksi dalam kasus uang tutup mulut – seperti kesaksian mantan pegawai Gedung Putih – dan bukti – seperti pernyataan yang dibuat saat dia menjadi presiden – melanggar keputusan karena merupakan tindakan resmi dan karenanya dikecualikan dari penuntutan
Trump akan dilantik untuk masa jabatan keduanya pada 20 Januari 2025, setelah mengalahkan calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris dalam Pemilu Presiden AS tahun ini.
Keputusan untuk menghentikan proses tersebut terjadi setelah Departemen Kehakiman AS mengisyaratkan akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dua tuntutan federal terhadap Trump yang berfokus pada dugaan upayanya untuk mempertahankan kekuasaan setelah pemilu 2020 dan tuduhan bahwa ia menyimpan dokumen rahasia di kantornya di Florida.
Departemen memiliki kebijakan lama yang melarang penuntutan presiden yang sedang menjabat. Dan proses persidangan pidana di Georgia yang menuduh Trump berkonspirasi untuk merusak hasil pemilu 2020 di negara bagian tersebut juga ditunda tanpa batas waktu.
Pada Mei, Trump menjadi mantan atau presiden AS pertama dalam sejarah yang dihukum atas tuduhan pidana. Juri memutuskan Trump bersalah atas 34 tuduhan kejahatan berupa pemalsuan catatan bisnis.
Pilihan Editor: Ketika Donald Trump Terpilih sebagai Presiden AS, Bagaimana Kabar Kasus Uang Tutup Mulut?
NPR | NBC NEWS