Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Hamas pada Rabu, 25 Desember 2024, mengungkap Israel telah membuat sejumlah persyaratan baru sehingga membuat pembicaraan soal gencatan senjata dalam perang Gaza tertunda. Meski begitu, Hamas fleksibel dan meyakin pembicaraan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir berlangsung serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penjajah (Israel) telah menetapkan sejumlah persyaratan baru terkait penarikan pasukan, gencatan senjatam pertukaran tahanan dan kembalinya para pengungsi ke daerah asal mereka. Ini semua memperlambat upaya mencapai kata sepakat dan persyaratan yang sudah ada sebelumnya,” demikian keterangan Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor perdana menteri Israel pada Selasa mengatakan sebuah tim negosiasi dari Israel sudah pulang dari Qatar pada Selasa sore, 23 Desember 2024, untuk melakukan konsultasi internal, terkait dengan kesepakatan pembebasan sandera setelah seminggu mendiskusikan jalan keluar menghentikan perang Gaza.
UNRWA pada Selasa, 24 Desember 2024, melaporkan setidaknya 14.500 anak Palestina telah meninggal dalam serbuan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak tahun lalu. Tanpa akses ke pendidikan, menurut UNRWA, anak-anak Palestina di Gaza juga terpaksa mengais-ngais puing-puing bangunan.
"Setiap jam, satu anak tewas. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah banyak nyawa yang terputus. Membunuh anak-anak tidak dapat dibenarkan. Mereka yang selamat pun terluka secara fisik dan emosional," kata Kepala UNRWA Philippe Lazzarini di sosial media seperti dilansir Middle East Monitor.
Penilaian baru-baru ini yang dilakukan oleh Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB menyebutkan jumlah anak yang terbunuh di Gaza bahkan lebih tinggi daripada UNICEF. Mereka mencatat bahwa 44 persen dari 45.300 warga Palestina yang dibunuh oleh Israel di Gaza adalah anak-anak.
Israel terus melancarkan perang genosida di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera. Lebih dari 45.300 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak Palestina, telah tewas dan lebih dari 107.700 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga sedang menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza
Sumber: Reuters