Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Indonesia Rundingan dengan Negara di Afrika untuk Ekspor Vaksin Covid-19 Buatan Nusantara

Indonesia sedang dalam tahap pembicaraan dengan beberapa negara Afrika, termasuk Nigeria untuk mengekspor vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.

7 Oktober 2022 | 21.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sedang dalam tahap pembicaraan dengan beberapa negara Afrika, termasuk Nigeria untuk mengekspor vaksin Covid-19 buatan Indonesia, yang dinamai IndoVac. Indonesia saat ini telah menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyetujui vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Persetujuan Indonesia dalam pengembangan vaksin Covid-19 berdasarkan data uji coba terperinci yang belum dipublikasi. Uji coba khususnya didasarkan pada varian Covid-19 sebelum varian omicron mewabah. Langkah Indonesia untuk mengekspor vaksin virus corona buatan dalam negeri menandai kemajuan dalam penelitian vaksin dan sebagai upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

"Dengan IndoVac, ini kesempatan Indonesia untuk menyumbang," kata Honesti Basyir CEO Bio Farma, Jumat, 7 Oktober 2022, merujuk pada vaksin protein-rekombinan Covid-19 yang telah disetujui oleh BPOM bulan lalu.

Logo Bio Farma. Bumn.go.id

Bio Farma telah menyerahkan dokumen kepada WHO agar IndoVac mendapat persetujuan sebagai vaksin untuk penggunaan darurat (EUL) sehingga  memungkinkan untuk disumbangkan melalui organisasi seperti skema pembagian vaksin global, COVAX.

“Tidak menutup kemungkinan kita mengekspor, asalkan persetujuan BPOM bisa diterima regulator lokal (negara penerima),” kata Honesti, yang menambahkan prioritas Bio Farma tetap mengimunisaasi vaksin Covid-19 orang Indonesia terlebih dahulu.

Prospek bisa mengekspor vaksin Covid-19 terlihat terbatas karena sudah ada pasokan vaksin Covid-19, yang cukup banyak secara global. Hal lain adalah IndoVac tidak dikembangkan untuk menargetkan varian omicron, yang dominan.

Negara-negara di Benua Afrika pada awal pandemi Covid-19 terseok-seok mengamankan vaksin Covid-19 ketika negara-negara kaya menimbun berdosis-dosis vaksin virus corona. Tetapi sekarang banyak negara yang memiliki stok dan malah mengalami kesulitan mengelolanya karena alasan ragu-ragu menggunakan vaksin itu atau isu logistik.

IndoVac adalah vaksin yang dikembangkan bersama antara Bio Farma dengan Pusat Pengembangan Vaksin Rumah Sakit Anak Texas di Baylor College of Medicine, Amerika Serikat. Vaksin ini masih terbatas pada penggunaan untuk orang dewasa di Indonesia.

Honesti mengatakan penelitian telah mulai untuk membuat vaksin virus corona yang bisa mencegah penularaan varian omicron. Dia menambahkan pengembangan vaksin Covid-19 IndoVac telah memberi kepercayaan kepada Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Bio Farma adalah perusahaan BUMN. Rencananya Bio Farma akan memproduksi 20 juta dosis IndoVac tahun ini, namun pasokan akhir bergantung pada rencana vaksinasi pemerintah.

Indonesia telah mengimunisasi lebih dari 63 persen dari 270 juta penduduknya dengan vaksin virus corona buatan Pfizer/BioNTech, Moderna dan Sinovac Biotech buatan Cina.

Honesti mengatakan Bio Farma telah berhenti memproduksi vaksin Sinovac tahun lalu dan tidak dalam proses mendapatkan lebih banyak pasokan dari perusahaan di Cina. Pasalnya, Bio Farma akan mengalihkan fokusnya ke IndoVac.

REUTERS | NESA AQILA

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus