Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hadiah Nobel atau Nobel Prize hingga saat ini dianggap sebagai salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia. Tiap tahun beberapa nama beruntung akan dianugerahi penghargaan ini baik di bidang perdamaian, sains, sastra, ekonomi, dan lainnya. Alih-alih menerimanya, ada pula sederet tokoh jenius dunia yang menolak Hadiah Nobel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman resmi Nobel Prize, sepanjang 1901-2022 tercatat Hadiah Nobel sudah diberikan kepada individu sebanyak 959 kali dan 30 kali kepada pihak organisasi. Namun, enam di antaranya justru tidak mau menerima penghargaan tersebut. Berikut tokoh yang menolak Hadiah Nobel:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Jean-Paul Sartre
Filsuf berkebangsaan Perancis Jean-Paul Sartre adalah orang pertama yang menolak Hadiah Nobel di bidang sastra pada 22 Oktober 1964. Dalam surat resminya kepada Swedish Academy, Sartre membeberkan bahwa Hadiah Nobel akan merenggut kebebasannya dalam menulis. Karena hal itu, dia terang menolak penghargaan itu.
2. Boris Pasternak
Boris Pasternak dikenal sebagai penyair dan penulis terkenal dari Rusia yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra pada 1958. Namun, dia menolak untuk menerima kehormatan tersebut karena khawatir akan pembalasan Uni Soviet. Meski begitu, pihak Nobel Academy menampik penolakan tersebut dan Yevgeny Pasternak menerima penghargaan ini atas nama Pasternak.
3. Le Duc Tho
Lahir di Provinsi Na Ham, Vietnam, Le Duc Tho adalah seorang aktivis revolusioner, diplomat, dan politisi terkenal. Dia berkontribusi besar bagi negaranya dan memainkan peran kunci dalam membangun perdamaian. Atas jasa mulia tersebut, Tho dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1973. Dia menolak penghargaan ini karena berpandangan bahwa perdamaian yang sebenarnya tidak sepenuhnya datang ke Vietnam.
4. Richard Kuhn
Richard Kuhn lahir di Wina, Austria, pada 3 Desember 1900. Dia dikenal sebagai ilmuwan kimia yang salah satu karyanya tentang karotenoid dan vitamin dianugerahi Hadiah Nobel Kimia pada 1938. Namun, Kuhn terpaksa menolak penghargaan tersebut berdasarkan dekrit pemerintah Nazi yang melarang ilmuwan Jerman menerima Hadiah Nobel, mengutip Chemistry Views.
5. Adolf Butenandt
Seperti halnya Richard Kuhn, ilmuwan Jerman Adolf Butenandt harus merelakan penghargaan Hadiah Nobel Kimia pada 1939. Alasannya karena kebijakan negara kala itu yang melarang Butenandt menerima penghargaan tersebut. Tetapi dia tetap menerima penghargaan diploma dan medali, sedangkan uangnya tidak diterima.
6. Genhard Domagk
Genhard Domagk seharusnya menerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada 1939, namun dia tolak. Alasannya tidak jauh berbeda dengan Butenandt dan Kuhn, yakni karena Adolf Hitler yang saat itu menjadi pemimpin negara Jerman melarang seluruh ilmuwan jerman menerima penghargaan. Alhasil, Domagk hanya menerima diploma dan medalinya saja, sementara hadiah uang tidak diterima.
HARIS SETYAWAN