Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah Injil menyelamatkan tentara Inggris dari terjangan peluru saat bertugas melawan Jerman di Perang Dunia I.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Dailymail.co.uk 31 Oktober 2018, Alkitab yang berlubang akibat peluru dari senapan mesin Jerman telah membantu menyelamatkan nyawa seorang serdadu Perang Dunia I, kata putrinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Injil tersebut telah menghentikan dua peluru yang mengarah ke prajurit Inggris Leslie Friston saat ia dirawat di rumah sakit setelah pulih dari serangan gas.
Pada saat itu Friston, yang bertugas di Korps Medis Angkatan Darat Kerajaan Inggris, buta dan menderita gangguan pernapasan setelah serangan gas di Prancis pada 1917.
Ketika dia berbaring di rumah sakit, sebuah pesawat Jerman menyerang dan menembakkan senapan mesin ke atap atap bangunan rumah sakit darurat.
Alkitab Leslie Friston, yang dibawanya ketika Perang Dunia I. (The Royal British Legion via Foxnews)
Dua peluru menghantam Injil milik sang tentara berusia 23 tahun, yang berada di samping meja tempat tidurnya dan menahan peluru-peluru yang datang.
Alkitab prajurit itu masih utuh dengan bekas-bekas perang lebih dari 100 tahun kemudian dengan dua lubang peluru mitraliur Jerman.
Friston bertugas sebagai perawat dan berasal dari Surbiton, Surrey, selamat dari perang berkat buku dan membawa pulang Alkitab ke keluarganya.
Dia tetap menyimpannya sampai kematiannya pada 1958 di usia 64 tahun. Alkitabnya kemudian diserahkan kepada putrinya Ena Thompson, yang sekarang berusia 87 tahun.
"Dia mengatakan Alkitab menyelamatkan nyawanya saat itu dengan menahan serangan," kata Thompson.
Prajurit Leslie Friston berada di urutan ketiga dari kiri di barisan tengah selama Perang Dunia I. (The Royal British Legion via Foxnews]
"Jika peluru mendarat hanya beberapa inci lebih ke arahnya, dia tidak akan selamat dan saya tidak akan berada di sini hari ini," tuturnya."Dia sangat beruntung dan saya pikir dia tahu ini ketika dia menyimpan Alkitab bersama dia selama sisa hidupnya."
Friston mendaftar untuk bertempur di Perang Dunia Pertama pada usia 21 tahun dan bertugas dengan unit 3/3 Home Counties Field Ambulance di Prancis dan Belgia selama perang.
Catatan menunjukan dia terluka oleh serangan artileri Jerman berisi gas kimia pada 1917 ketika dia berusia 23 tahun, yang membuat prajurit Inggris tersebut dirawat sampai Injil menyelamatkan hidupnya dari peluru Jerman.