Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel Akan Bangun Tembok Antiterowongan Bawah Tanah di Perbatasan Jalur Gaza-Mesir

Tembok tersebut rencananya dibangun di Poros Philadelphia setelah berakhirnya perang yang sedang berlangsung saat ini di Gaza.

18 Desember 2023 | 12.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tentara Israel berjaga di depan terowongan yang dirancang oleh Hamas untuk mengeluarkan mobil-mobil pejuang Palestina di tengah operasi darat tentara Israel di dekat persimpangan Erez di Israel. Jalur Gaza utara, 15 Desember 2023. REUTERS/Amir Cohen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Israel berencana membangun tembok antiterowongan bawah tanah dekat perbatasan dengan Jalur Gaza dan Mesir, demikian sebut media setempat pada Minggu, 17 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tembok tersebut rencananya dibangun di Poros Philadelphia setelah berakhirnya perang yang sedang berlangsung saat ini di Gaza, sebut Radio Militer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut media siaran tersebut, delegasi Israel telah melakukan perjalanan ke Mesir untuk membicarakan pembangunan tembok tersebut.

“Rakyat Mesir memahami kebutuhan keamanan Israel dalam hal ini," kata radio itu, mengutip seorang pejabat keamanan Israel.

Belum ada komentar dari Mesir mengenai laporan Israel itu,

Poros Philadelphia adalah jalur sempit yang berada di wilayah Jalur Gaza, membentang sejauh 14 km di sepanjang perbatasan antara daerah kantong itu dan Mesir.

“Israel takut akan keberadaan terowongan di wilayah Palestina di timur Rafah, yang dianggap sebagai perpanjangan dari Poros Philadelphia,” kata TV Israel i24News.

Menurut media itu, Mesir berulang kali mengatakan tidak ada terowongan Hamas di wilayah perbatasan dengan Jalur Gaza.

Israel meyakini bahwa terowongan bawah tanah menjadi kunci operasi Hamas di medan perang.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas, yang menewaskan sedikitnya 18.800 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita serta melukai 51.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tepi pantai tersebut.

Hampir 1.200 orang diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 sandera masih disandera.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus