Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengkonfirmasi telah mengakhiri operasi militer di wilayah Jabalia, Gaza utara dan menarik pasukannya untuk mempersiapkan operasi di wilayah lain, setelah pertempuran selama dua pekan yang melibatkan lebih dari 200 serangan udara. Sementara itu, mereka menembus lebih jauh ke kota Rafah di Gaza selatan dengan alasan menargetkan benteng terakhir batalion Hamas.
Pasukan Israel menemukan gudang peluncur roket dan senjata lainnya serta terowongan Hamas di pusat Rafah, kata militer pada Jumat, 31 Mei 2024 sambil melancarkan serangan untuk membubarkan unit tempur Hamas yang katanya berada di sana.
Selama operasi di Jabalia, pasukan Israel berkata menemukan tujuh jenazah dari 250 sandera yang diculik oleh Hamas ketika kelompok Palestina itu menyerbu perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023 dan menewaskan 1.139 orang.
Mulai hari itu, Israel telah menjalankan kampanye militer yang menewaskan sedikitnya 36.224 orang dan melukai 81.777 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.
Israel mengatakan tidak akan menyetujui penghentian pertempuran di Gaza jika itu bukan bagian dari kesepakatan yang mencakup pemulangan sandera oleh Hamas, kata seorang pejabat senior keamanan Israel pada Jumat. Sebelumnya, Hamas mengatakan pada Kamis bahwa mereka siap untuk mencapai kesepakatan, termasuk pertukaran sandera dengan tahanan Palestina yang dipenjara di Israel, asalkan Israel menghentikan serangannya.
Militer Israel berujar bahwa Hamas telah mengubah “daerah sipil menjadi kompleks tempur yang dibentengi” di Jabalia, sebuah distrik perkotaan padat penduduk yang dihuni oleh pengungsi dari perang pendirian Israel tahun 1948 dan keturunan mereka.
Dalam pernyataannya, tertulis bahwa Israel telah membunuh ratusan pejuang Hamas dalam pertempuran jarak dekat, menyita sejumlah besar persenjataan dan menghancurkan peluncur roket yang siap digunakan. Di bawah tanah, pasukan Israel melumpuhkan jaringan terowongan berisi senjata sepanjang lebih dari 10 km dan membunuh komandan batalion distrik Hamas, kata surat itu.
Militer Israel mengklaim telah membunuh semua komandan Hamas yang ada di Jabalia dan melenyapkan formasi tempur kelompok tersebut di Gaza. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu mendesak Israel untuk membuat rencana pascaperang di Gaza. Ia menekankan bahwa tanpa rencana seperti itu, kemajuan militer mungkin tidak akan bertahan lama, sehingga pelanggaran hukum, kekacauan, dan kembalinya Hamas dapat terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
REUTERS