Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel dan Hamas Didesak untuk Gencatan Senjata

Israel dan Hamas didesak untuk segera gencatan senjata sebelum Donald Trump dilantik menjadi presiden pada 20 Januari 2025

6 Januari 2025 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Palestina memeriksa reruntuhan bangunan sekolah untuk mencari para korban setelah terkena serangan Israeldi tengah konflik Israel-Hamas, di Kota Gaza, 1 September 2024. Sekolah tersebut yang menjadi tempat penampungan warga Palestina terlantar akibat perang. REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Israel dan Hamas pada Minggu, 5 Januari 2025, silang pendapat soal detail untuk menghentikan perang Gaza dan membebaskan para sandera. Saat yang sama tentara Israel masih memborbardir Gaza hingga menewaskan lebih dari 100 orang sepanjang akhir pekan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sumber di Hamas mengatakan kelompok itu telah menyetujui pembebasan 34 sandera warga negara Israel sebagai bagian dari upaya gencatan senjata. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas tidak menerbitkan daftar sandera. Padahal, pada Minggu, 5 Januari 2025, Hamas sudah memperlihatkan daftar 34 sandera yang bakal dibebaskan jika kesepakatan gencatan senjata tercapai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Israel dan Hamas didorong melakukan gencatan senjata dan membebaskan para sandera setelah perang Gaza berkecamuk selama 15 bulan. Kesepakatan gencatan senjata ditargetnya tercapai sebelumnya Donald Trump dilantik menjadi presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2025. 

Tim medis mengatakan upaya gencatan senjata dilakukan di tengah bombardir tentara Israel ke Gaza, yang pada pekan ini menewaskan 105 warga Palestina. Militer Israel mengklaim serangan mereka telah menewaskan puluhan anggota Hamas.   

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Tel Aviv harus mematuhi hukum internasional dan melakukan langkah signifikan untuk memastikan terlindunginya warga sipil. Namun saat yang sama, Amerika Serikat mengklaim Israel punya hak mempertahankan diri.    

Tim negosiator dari Israel pada Jumat, 3 Januari 2025, bergerak ke Doha untuk membicarakan gencatan senjata yang dimediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat. Hamas pun didesak untuk mau mengunci kesepakatan. 

Hamas mengatakan siap mengunci kesepakatan secepatnya, namun belum jelas seberapa dekat negosiasi ini terhadap kata sepakat. Sumber di Hamas mengatakan pada Reuters, sandera warga negara Israel siap dibebaskan, namun itu tergantung pada apakah Israel mau menarik semua tentaranya dari Gaza dan terciptanya gencatan senjata permanen atau berakhir perang Gaza.           

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus