Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tel Aviv pada Senin, 25 November 2024, meyakinkan pihaknya mengupayakan sebuah gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon. Hanya saja, memang masih ada sejumlah permasalahan yang harus diatasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat yang sama, Michael Herzog Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat mengatakan kesepakatan bisa dicapai dalam beberapa hari. Upaya untuk mencapai gencatan senjata dalam sepekan terakhir mengalami kemajuan ketika mediator dari Amerika Serikat Amos Hochstein mendeklarasikan ada kemajuan setelah berbicara dengan Beirut sebelum menggelar rapat dengan Tel Aviv, lalu kembali ke Washington.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan tetapi permusuhan Israel dan Hizbullah tidak sejalan dengan upaya diplomatik menuju perdamaian yang sedang diupayakan. Buktinya, sepanjang akhir pekan ini Israel melancarkan serangan besar-besaran hingga menewaskan setidaknya 29 orang di wilayah tengah Beirut. Sedangkan pada Minggu, 24 November 2024, Hizbullah menembakkan 250 roket, di mana ini tercatat sebagai salah satu serangan Hizbullah terbesar.
“Kami bergerak ke arah menuju sebuah kesepakatan, namun masih ada sejumlah permasalahan yang harus diatasi,” kata Juru bicara Pemerintah Israel David Mencer.
Sedangkan Herzog mengatakan dalam wawancara dengan radio GLZ bahwa sebuah kesepakatan sudah hamper dikunci, bahkan bisa tercapai dalam tempo beberapa hari ke depan. “Kami hanya perlu menutup tikungan terakhir,” kata Efi Triger, pembawa acara senior di radio GLZ.
Akan tetapi, Menteri Keamanan Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan pihaknya harus menekan (Hizbullah) dengan peperangan hingga mencapai kemenangan mutlak. Hal ini merujuk pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menulis di X ‘belum terlambat untuk menghentikan kesepakatan ini!’.
Konflik antara Israel Hizbullah meningkat pada September 2024 ketika militer Israel mulai semakin sering melancarkan serangan dan memperluas area serangan di Lebanon, bahkan mengirimkan tentara ke selatan Lebanon. Israel telah memberikan pukulan telak pada Hizbullah dengan membunuh pemimpin kelompok itu Hassan Nasrallah dan pejabat tinggi Hizbullah lainnya. Serangan Israel ke Lebanon telah menyebabkan kerusakan besar di sejumlah area di Lebanon, di mana Hizbullah telah menjadi kelompok berkuasa di negara itu, termasuk wilayah pinggir selatan Beirut.
Pada Senin, 25 November 2024, Israel melancarkan serangan lanjutan ke Dahiyeh di selatan Lebanon dengan alasan untuk menggempur kantor pusat Hizbullah dan telah mengeluarkan peringatan agar warga di sana segera angkat kaki ke area yang lebih aman, yang sebagian besar kosong.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Pesawat Kargo DHL Jatuh di Lithuania
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini