Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Israel Tahan 240 Warga Palestina dari Rumah Sakit Gaza, Termasuk Direktur dan Petugas Medis

Pasukan Israel menaumah sakithan lebih dari 240 warga Palestina, termasuk puluhan petugas medis dan direktur rumah sakit di Gaza

29 Desember 2024 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Palestina terbaring di tempat tidur dan lantai di rumah sakit Kamal Adwan setelah pasukan Israel menarik diri dari rumah sakit, di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 26 Oktober 2024. REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menahan lebih dari 240 warga Palestina, termasuk puluhan petugas medis dan direktur rumah sakit di Gaza utara pada Jumat, menurut Kementerian Kesehatan di daerah kantong tersebut dan militer Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Chanel NewsAsia, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pihaknya prihatin dengan kesehatan Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan. Sebab, beberapa petugas medis yang dibebaskan oleh militer Israel pada Jumat malam mengatakan tentara Israel memukulinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Militer Israel mengklaim rumah sakit tersebut digunakan sebagai pusat komando operasi militer Hamas dan mereka yang ditangkap diduga pejuang. Dikatakan Abu Safiya dibawa untuk diinterogasi karena dia dicurigai sebagai agen Hamas.

Serangan terhadap rumah sakit di wilayah konflik merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.

Pada Jumat, Hamas menolak pernyataan Israel bahwa para pejuangnya telah beroperasi dari rumah sakit selama perang Gaza yang telah berlangsung selama 15 bulan, dan mengatakan bahwa tidak ada pejuang yang berada di rumah sakit. Kelompok tersebut belum mengomentari penangkapan 240 orang tersebut.

Penggerebekan terhadap rumah sakit tersebut, salah satu dari tiga fasilitas medis di tepi utara Gaza, membuat fasilitas kesehatan besar terakhir di Gaza utara tidak dapat beroperasi, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah postingan di X.

“WHO terkejut dengan serangan kemarin. Penghancuran sistem kesehatan secara sistematis dan pengepungan selama lebih dari 80 hari di Gaza Utara membahayakan nyawa 75.000 warga Palestina yang tersisa di wilayah tersebut,” kata WHO.

Beberapa pasien dievakuasi dari Kamal Adwan ke Rumah Sakit Indonesia, yang tidak berfungsi, dan petugas medis dilarang bergabung dengan mereka di sana, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Pasien dan staf lain dibawa ke fasilitas medis lain.

Militer Israel mengatakan 350 pasien dan tenaga medis dievakuasi sebelum operasi Kamal Adwan, sementara 95 lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia selama operasi, berkoordinasi dengan otoritas kesehatan setempat.

Secara terpisah, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel di daerah kantong tersebut menewaskan 18 warga Palestina pada hari Sabtu, setidaknya sembilan di antaranya berada di sebuah rumah di kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah.

Militer Israel belum memberikan komentar mengenai serangan dan korban jiwa tersebut.

TARGET DI GAZA UTARA

Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Israel telah mengusir warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah di sekitar kota Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya di Gaza utara.

Warga Palestina menuduh Israel melakukan pembersihan etnis dengan mengurangi populasi wilayah tersebut untuk menciptakan zona penyangga. Israel membantah melakukan hal ini, dan mengklaim bahwa hal itu bertujuan untuk mencegah pejuang Hamas berkumpul kembali di wilayah tersebut.

Militer Israel mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah mulai beroperasi semalaman terhadap sasaran di daerah Beit Hanoun, dan menambahkan bahwa “pasukan memungkinkan warga sipil yang masih berada di daerah tersebut untuk pindah demi keselamatan mereka sendiri”.

Militer juga mengirimkan perintah evakuasi baru kepada penduduk Beit Hanoun, memerintahkan mereka untuk pergi dan menuju wilayah selatan Jalur Gaza, dengan alasan roket ditembakkan dari daerah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan dua roket yang ditembakkan dari Gaza utara menuju Yerusalem dan wilayah Israel lainnya berhasil dicegat.

Genosida Israel di Gaza, telah menewaskan lebih dari 45.400 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan di wilayah tersebut, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk telah mengungsi dan sebagian besar wilayah Gaza hancur.

Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.139 orang dan 251 orang disandera di Gaza, menurut penghitungan Israel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus