Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel dalam bentrokan, yang meletus selama serangan penangkapan di daerah pendudukan Tepi Barat, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini merupakan insiden terbaru dalam beberapa bulan terakhir di sekitar kota Jenin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel mengatakan bahwa pasukan keamanan dalam operasi untuk menangkap seorang pria bersenjata anggota kelompok Jihad Islam, mendapat serangan dari warga Palestina.
"Puluhan warga Palestina melemparkan bahan peledak dan bom molotov ke pasukan dan menembaki mereka. Pasukan menembaki tersangka bersenjata. Serangan diidentifikasi," kata militer di Twitter.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dua warga Palestina tewas dan 11 lainnya terluka. Tidak ada komentar langsung dari Otoritas Palestina (PA).
Serangkaian insiden hampir setiap hari terjadi di sekitar Jenin. Kubu Palestina menggarisbawahi sekali lagi iklim keamanan bergejolak di Tepi Barat saat Israel akan menggelar pemilihan pada 1 November.
"Semakin pasukan pendudukan melakukan kejahatannya, semakin keras perlawanannya," kata Jihad Islam dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 70 warga Palestina tewas di Tepi Barat sejak Israel meluncurkan Operasi Pemecah Gelombang melawan gerilyawan pada 31 Maret sebagai tanggapan atas serangkaian serangan jalanan Palestina yang fatal di Israel. Korban termasuk militan dan warga sipil.
Lonjakan kekerasan di Tepi Barat, di mana warga Palestina memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas, telah menjadi salah satu gelombang terburuk di sana selama bertahun-tahun.
Perundingan damai dengan penengah AS untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, gagal pada 2014 dan tidak menunjukkan tanda-tanda dimulai lagi.
Pejabat keamanan Israel telah meminta PA untuk berbuat lebih banyak mengendalikan kekerasan oleh orang-orang bersenjata.
Namun PA, yang semakin tidak populer di antara banyak orang di Tepi Barat, mengatakan kemampuannya untuk menjalankan kekuasaannya secara sistematis telah dirusak oleh serangan Israel.
Reuters