Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Perdana Menteri Papua Nugini James Marape menepis klaim Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa pamannya yang dulu seorang prajurit tewas dimakan kanibal di Papua Nugini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal, dan mendesak AS untuk membersihkan sisa-sisa Perang Dunia II yang berserakan di Pasifik.
Dalam sebuah pertanyaan pada Ahad malam, 21 April 2024, kantor Marape mengatakan Biden “tampaknya menyiratkan bahwa pamannya dimakan oleh kanibal setelah pesawatnya ditembak jatuh di PNG selama Perang Dunia II.”
“Pernyataan Presiden Biden mungkin salah bicara. Namun, negara saya tidak pantas diberi label seperti itu,” kata Marape dalam pernyataannya.
“Saya mendesak Presiden Biden agar Gedung Putih mempertimbangkan pembersihan sisa-sisa Perang Dunia II sehingga kebenaran tentang hilangnya prajurit seperti Ambrose Finnegan dapat dikesampingkan.”
Biden pada Rabu, 17 April 2024 mengemukakan kemungkinan bahwa Ambrose Finnegan, seorang pamannya yang bertugas dalam kampanye Pasifik selama Perang Dunia Kedua mungkin menjadi korban kanibal setelah pesawatnya ditembak jatuh di Papua Nugini.
Ia melontarkan komentar tersebut setelah mengunjungi tugu peringatan perang di kota masa kecilnya, Scranton, Pennsylvania, dan meletakkan tangannya di atas ukiran nama Ambrose Finnegan, yang jenazahnya tidak pernah ditemukan.
Catatan resmi perang menyebutkan Finnegan tewas ketika pesawat yang ditumpanginya mengalami kerusakan mesin dan jatuh di Samudera Pasifik. Catatan tersebut tidak menyebutkan kanibalisme atau menyebutkan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh.
“Kedua mesin mati di ketinggian rendah, dan moncong pesawat membentur air dengan keras,” demikian tertulis dalam catatan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tiga orang gagal keluar dari bangkai kapal yang tenggelam dan hilang dalam kecelakaan itu.”
Sebelumnya, Biden juga pernah menceritakan hubungan pribadinya dengan sejarah masa perang Papua Nugini saat berkunjung ke Australia, kembali menceritakan kisah pamannya yang meninggal dalam kecelakaan pesawat pada Mei 1944.
Para sejarawan mengatakan Papua Nugini sangat penting bagi upaya AS melintasi Pasifik untuk membebaskan Filipina dalam Perang Dunia II. Sementara Australia mengatakan sejarah masa perang menunjukkan kepentingan strategis negara tetangganya tersebut.
Dampak perang itu masih menjadi topik sensitif di kalangan penduduk Kepulauan Pasifik. Marape mengatakan bangsanya “tidak perlu terseret ke dalam konflik yang bukan perbuatan mereka”.
Papua Nugini dan Kepulauan Solomon masih dipenuhi sisa-sisa manusia masa perang, bangkai pesawat, bangkai kapal dan terowongan, serta sisa bom yang masih hingga saat ini menewaskan banyak orang, katanya.
Pilihan Editor: Joe Biden Membela Israel, Janjikan G7 akan Bertindak terhadap Serangan Iran
REUTERS | MINT