Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo membahas hubungan Indonesia-Cina selama 10 tahun masa pemerintahannya dengan Presiden Cina Xi Jinping melalui sambungan telepon pada Senin sore, 14 Oktober 2024. Xi disebut mengapresiasi kontribusi penting Presiden Jokowi atas persahabatan China-Indonesia.
"Selama 10 tahun Jokowi menjadi presiden, telah mengunjungi Cina sebanyak delapan kali, dan saya telah bertemu dengan Presiden Jokowi sebanyak 12 kali, memimpin kedua negara memasuki babak baru dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama dan membangun pola kerja sama baru," kata Presiden Xi Jinping sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah Cina pada Senin, 14 Oktober 2024.
Xi meyakini pemerintah Indonesia yang baru akan mewarisi kebijakan bersahabat terhadap Cina dan mendorong terwujudnya komunitas Cina-Indonesia dengan masa depan bersama ke tingkat yang lebih tinggi. Cina, sambung Xi, siap untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam kerja sama "Belt and Road Initiative", melanjutkan kerja sama kereta cepat Jakarta-Bandung dan kerja sama lainnya untuk kesejahteraan kedua bangsa.
"Tahun depan menandai peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika Bandung. Cina siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mempromosikan Lima Prinsip Koeksistensi Damai dan Semangat Bandung maupun mempromosikan solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara di 'Global South'," kata Xi.
Sedangkan Presiden Jokowi mengungkapkan selama 10 tahun terakhir, ia telah menjalin persahabatan yang dalam dengan Xi. Presiden Xi memimpin kedua negara untuk mencapai hasil penting dalam kemitraan strategis yang komprehensif dan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang.
Jokowi juga menyebut Presiden Xi memberikan kontribusi positifnya terhadap pembangunan ekonomi Indonesia misalnya dengan kereta cepat Jakarta-Bandung. Di sektor ekonomi, Cina merupakan mitra dagang dan tujuan ekspor utama Indonesia. Pada Semester I 2024, ekspor Indonesia ke Cina mencapai USD33,12 miliar, dengan ekspor non-migas mencapai USD31,86 miliar atau 96,20 persen dari total nilai ekspor.
Sementara investasi Cina di Indonesia, berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) pada periode 2019 - semester I-2024 mencapai USD32,2 miliar dengan sekitar 21,022 ribu proyek.
Pada 2023 nilai investasi Cina sebesar USD7,4 miliar atau berada di posisi kedua setelah Singapura yaitu sebesar USD15,4 miliar. Lima sektor utama investasi Cina di Indonesia adalah industri pengolahan logam dasar (USD13,626 miliar); transportasi, pergudangan dan telekomunikasi (USD7,878 miliar); kimia dan farmasi serta kawasan industri (USD2,746 miliar), listrik, gas dan air (USD2,651 miliar); perumahan dan perkantoran (USD2,139 miliar).
Salah satu investasi Cina di Indonesia adalah di sektor transportasi dengan proyek utamanya adalah kereta cepat Jakarta-Bandung dengan kecepatan hingga 350 km/jam. Proyek unggulan tersebut sebagian besar didanai Cina dengan investasi sebesar USD7,3 miliar sejak beroperasi pada Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Israel Kembali Serang Warga Sipil, Deretan Hukum Internasional yang Dilanggar Negara Zionis Itu