Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Australia dilarikan ke beberapa rumah sakit menyusul wabah Covid-19 yang mengalami kenaikan pada Rabu, 20 Juli 2022. Otoritas di sejumlah negara bagian mendesak para pengusaha agar mengizinkan pegawainya bekerja dari rumah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan kasus Covid-19 juga membuat otoritas merekomendasikan warganya untuk menggunakan masker saat berada di dalam ruangan (indoor). Warga pun diminta untuk segera mendapatkan suntik dosis ketiga vaksin virus corona.
Australia sedang menghadapi gelombang ketiga varian omicron gelombang ketiga, yang dipicu oleh tingginya penularan varian baru, yakni BA.4 dan BA.5 dengan lebih dari 300 kasus positif Covid-19 dalam tempo tujuh hari terakhir. Sejumlah otoritas di Australia memperingatkan angka Covid-19 bisa saja melonjak sampai dua kali lipat.
Fasilitas pengujian virus corona yang disediakan saat Victoria mengalami peningkatan kasus Covid-19, di Melbourne, Australia, 24 Juni 2020. AAP Image/James Ross via REUTERS
Pada Selasa, 19 Juli 2022, ada 50 ribu kasus virus corona di Negeri Kangguru tersebut atau tertinggi dalam dua bulan terakhir.
“Kita harus melakukan sesuatu yang berbeda setidaknya untuk periode waktu tertentu,” kata Kepala Tenaga Medis Australia Paul Kelly, Rabu, 20 Juli 2022.
Kelly memprediksi jumlah warga Australia yang bakal di rawat di rumah sakit bisa melonjak kapan saja. Dia menegaskan bekerja dari rumah adalah sebuah komponen penting untuk menghentikan apa yang disebut penyebaran makro.
Sekitar 5.300 warga Australia saat ini di rawat di rumah sakit karena Covid-19. Angka itu beda tipis dengan jumlah pasien Covid-19 yang diopname pada Januari 2022 selama penyebaran varian BA.1, yang ketika itu tercatat ada 5.390 pasien Covid-19 yang dirawat.
Negara bagian Queensland, Tasmania, dan Western Australia sudah mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 sejak pandemi dimulai. Namun Kelly masih belum merekomendasikan agar warga diminta untuk kembali menggunakan masker atau aturan lainnya.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Australia melonggarkan aturan dengan membiayai dana karantina mandiri bagi para pekerja paruh waktu yang tertular Covid-19. Kebijakan ini diterbitkan setelah banyak pegawai yang mengeluh sakit. Sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas di garda depan juga mengeluh kurang enak badan atau harus menjalani isolasi mandiri. Kebijakan ini dianggap sebagian orang membebani keuangan negara.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.