Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

KBRI Belanda Menggelar Pasar Indonesia

KBRI Den Haag mengadakan acara Pasar Indonesia di Belanda untuk membantu UMKM dan budayawan dari Indonesia yang terdampak pembatalan Tong-Tong Fair (TTF) 2024.

3 Juni 2024 | 21.35 WIB

Acara Pasar Indonesia yang diselenggarakan pada 1 - 2 Juni 2024 di De Broodfabriek Rijswijk, kota Den Haag, Belanda. Dokumen : Kedutaan Besar Indonesia di Belanda
Perbesar
Acara Pasar Indonesia yang diselenggarakan pada 1 - 2 Juni 2024 di De Broodfabriek Rijswijk, kota Den Haag, Belanda. Dokumen : Kedutaan Besar Indonesia di Belanda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag pada 1 – 2 Juni 2024, menggelar Pasar Indonesia di De Broodfabriek Rijswijk, Den Haag, Belanda. Lebih dari 19 ribu pengunjung mendatangi acara tersebut. Pasar Indonesia ditujukan untuk membantu masyarakat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan kelompok budaya dari Indonesia yang terdampak pembatalan Tong Tong Fair (TTF) 2024.
 
TTF merupakan acara budaya tahunan yang diadakan sejak 1959. Awalnya, TTF dikenal sebagai Pasar Malam Tong-Tong dan merupakan acara pameran produk dan budaya Indonesia terbesar di dunia, meski sekarang telah berkembang menjadi perpaduan antara negara-negara Timur dan Barat. 
 
Acara tersebut biasanya berlangsung selama 10 hari dengan rata-rata pengunjung lebih dari 70 ribu orang. Namun, TTF tahun ini yang dijadwalkan pada 24 Mei hingga 2 Juni dibatalkan oleh pihak penyelenggara secara tiba-tiba pada 2 Mei karena kendala finansial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Karena kendala keuangan, kami tidak dapat menyelenggarakan acara yang telah kami rencanakan dan kerjakan dengan keras selama beberapa bulan terakhir,” demikian keterangan TTF yang diunggah dalam website mereka.
 
KBRI Den Haag dalam keterangan tertulis menjelaskan sebanyak 35 penjual UMKM asal Indonesia dan dua orang diaspora Indonesia di Belanda telah mendaftar dan membayar biaya partisipasi kepada penyelenggara TTF. Penjual dari Indonesia telah mengirimkan produknya ke Belanda dalam empat kontainer, yang sebagian besar merupakan produk makanan termasuk bumbu kemasan, kerajinan tangan, fesyen dan aksesoris.
 
Terdapat pula empat kelompok budayawan asal Indonesia yang telah mendaftar, hingga memperoleh visa dan tiket untuk berangkat ke Belanda. Mereka adalah grup budaya Dayak Kuping Panjang, grup musik Balawan, Angklung Anvaya, dan grup fashion show Djoko SSP. 
 
“Pembatalan TTF ini menimbulkan kerugian finansial yang sangat besar, khususnya bagi para pedagang UMKM yang sudah mendaftar dan mengeluarkan biaya keberangkatan,” kata KBRI Den Haag dalam pernyataan yang diterima Tempo pada Senin, 3 Juni 2024.
 
Menyikapi hal tersebut, KBRI Den Haag menyelenggarakan Pasar Indonesia atas instruksi langsung dari Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk mengurangi dampak kerugian dari para UMKM dan kelompok budaya Indonesia.
 
“Hal itu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan perhatian dan perlindungan terhadap warga negara Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Mayerfas saat membuka acara pada Sabtu sore, 1 Juni 2024.
 
Persiapan penyelenggaraan Pasar Indonesia dilakukan kurang dari sebulan. KBRI Den Haag mengatakan mereka melakukan koordinasi lintas institusi guna memastikan seluruh kontainer berisi produk UMKM tiba dan menyelesaikan pemeriksaan pabean tepat waktu.
 
Pasar Indonesia akhirnya menampung 36 stand produk UMKM, dengan total 34 peserta dari Indonesia dan dua peserta dari diaspora di Belanda. Terdapat pula 14 stand makanan dan minuman. KBRI Den Haag pun memfasilitasi pertemuan dan transaksi bisnis langsung antara penjual UMKM dengan importir produk Indonesia, restoran/toko dan hotel di Belanda.
 
KBRI Den Haag berkata para peserta mengapresiasi inisiatif untuk menyelenggarakan Pasar Indonesia. “Pemilik Galeri Erna yang sebelumnya sudah mengikuti TTF sebanyak 14 kali ini mengaku sangat terbantu. Ada yang berharap acara ini bisa terus diselenggarakan setiap tahunnya,” katanya.
 
Kelompok budayawan asal Indonesia juga berkesempatan tampil dan memberikan hiburan selama acara berlangsung. KBRI Den Haag mengatakan antrean masuk Pasar Indonesia mengular mulai dari pintu masuk hingga jalan di luar gedung, yang berkapasitas 3 ribu orang.
 
Sejumlah pengunjung menyampaikan simpatinya terhadap para pedagang UMKM dan pemangku kepentingan terkait lainnya yang terkena dampak pembatalan TTF, sekaligus menyambut baik penyelenggaraan Pasar Indonesia. Acara tersebut tidak memungut biaya dari pesertanya. Sebagai catatan, harga tiket TTF 2023 per orang adalah 15 Euro atau sekitar Rp255.000.
 
Hingga akhir acara, KBRI Den Haag mencatat lebih dari 19 ribu pengunjung yang datang ke Pasar Indonesia dalam dua hari. Sebagian besar dari mereka adalah diaspora Indonesia dan masyarakat Belanda maupun lokal yang berencana menghadiri TTF tahun ini. Tong Tong Holding B.V. dan Pasar Malam Besar B.V. dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Den Haag pada 14 Mei 2024, menurut situs web TTF.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus