Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kebaya Masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Kebaya menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia kedua yang tercatat dalam kategori nominasi multinasional.

6 Desember 2024 | 18.00 WIB

Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali
Perbesar
Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebaya resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO oleh Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) UNESCO pada sesi ke-19, 4 Desember 2024 di Asunción, Paraguay. Penetapan ini menyusul penetapan Reog Ponorogo dalam kategori "In Need of Urgent Safeguarding" pada Sidang Komite ICH UNESCO sehari sebelumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengakuan ini merupakan kolaborasi Indonesia, Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand yang bersama-sama mengajukan kebaya sebagai nominasi. Mohamad Oemar Ketua Delegasi RI untuk UNESCO, menyambut gembira penetapan ini dan menyebutnya sebagai "perayaan atas kekayaan sejarah negara-negara di Asia Tenggara" dan "representasi yang luar biasa dari multikulturalisme."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kebaya menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia kedua yang tercatat dalam kategori nominasi multinasional. Sebelumnya, Pantun telah lebih dulu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2020 atas usulan Indonesia dan Malaysia. Sulaiman Syarif, Duta Besar RI untuk Argentina, Uruguay dan Paraguay, selaku Wakil Ketua Delegasi RI, menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan ini.

"Pencapaian ini tidak hanya melambangkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat solidaritas dan kerjasama antarnegara ASEAN dalam melestarikan warisan budaya," tegasnya.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyatakan kebaya adalah warisan budaya yang menjadi simbol persatuan di Asia Tenggara. Penetapan ini adalah pengakuan dunia atas nilai budaya Indonesia dan upaya bersama dalam melestarikannya.

Untuk merayakan pencapaian bersejarah ini, kelima negara pengusul mengadakan pameran dan pertunjukan mode kebaya di sela-sela Sidang Komite UNESCO. Inisiatif ini tidak hanya mempromosikan kebaya kepada dunia internasional, tetapi juga memperkuat persatuan dan semangat kebersamaan antarnegara di Asia Tenggara. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus