Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dukungan Spanyol terhadap rakyat Palestina tidak diragukan lagi. Tahun ini, Spanyol telah mengakui Palestina sebagai negara. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, juga dikenal sebagai pengkritik vokal atas tindakan pemerintahan Netanyahu di Gaza. Pekan lalu, Israel menyerang UNIFIL dan melukai lima penjaga perdamaian. Sanchez makin lantang menyuarakan ketidaksetujuannya atas aksi-aksi Israel. Berikut pernyataan-pernyataan Sanchez tentang Israel:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Minta Uni Eropa Tangguhkan Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Israel
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PM Pedro Sanchez, Senin, 14 Oktober 2024, menyerukan kepada sesama anggota Uni Eropa untuk mendukung permintaan Madrid dan Irlandia untuk menangguhkan perjanjian perdagangan bebas blok tersebut dengan Israel karena tindakannya di Gaza dan Lebanon.
Spanyol dan Irlandia telah terlibat dalam diskusi dengan negara-negara Uni Eropa lainnya selama berbulan-bulan, mendorong peninjauan kembali Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel, mengutip potensi pelanggaran klausul hak asasi manusia dalam perjanjian tersebut oleh Israel.
Tidak ada penarikan pasukan penjaga perdamaian PBB
Pada Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak pasukan PBB untuk menarik diri. Sebagai tanggapan, Sanchez mengutuk permintaan Netanyahu, dan menegaskan bahwa "tidak akan ada penarikan UNIFIL."
Dia menegaskan kembali komitmen Spanyol terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang memperkuat peran pasukan tersebut pada 2006, yang menyatakan bahwa hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh beroperasi di Lebanon Selatan.
Sanchez menambahkan bahwa komitmen ini "lebih masuk akal saat ini daripada sebelumnya" mengingat situasi saat ini di lapangan.
Dalam konteks terkait, Sanchez menyatakan "tidak akan ada penarikan" pasukan penjaga perdamaian PBB dari Lebanon Selatan.
Pasukan UNIFIL, yang telah dikerahkan di Lebanon sejak tahun 1978 dan terdiri dari sekitar 9.500 tentara dari sekitar 50 negara, saat ini dipimpin oleh seorang jenderal Spanyol. Dalam beberapa hari terakhir, pasukan ini telah melaporkan beberapa serangan Israel yang mengakibatkan lima personelnya terluka, yang memicu kecaman internasional.
Mengkritik serangan Israel terhadap UNIFIL
Dia lebih lanjut menyatakan ketidaksetujuannya, dengan mengatakan, "Saya ingin mengkritik dan mengutuk serangan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Israel terhadap misi PBB di Lebanon.
Pekan lalu, Israel juga melukai tentara Indonesia dan Sri Lanka dari pasukan penjaga perdamaian PBB, UNIFIL, yang ditempatkan di Lebanon selatan.
Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, mengutuk tindakan-tindakan tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka "dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan merupakan pelanggaran yang sangat serius terhadap hukum kemanusiaan internasional."
Menyerukan penghentian penjualan senjata
Sanchez juga telah menyerukan penghentian penjualan senjata kepada Israel.
"Mengingat kejadian-kejadian yang terjadi di Timur Tengah saat ini, sangatlah penting bagi komunitas internasional untuk menghentikan ekspor senjata ke pemerintah Israel," kata Sanchez setelah bertemu dengan Paus Fransiskus di Roma.
Seruan Sanchez untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel mencerminkan permintaan serupa dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata kepada pemerintah Israel. Perlu dicatat bahwa pemasok senjata utama Israel tetaplah Amerika Serikat, diikuti oleh Jerman.
AL JAZEERA | AL MAYADEEN