Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington DC -Tepat hari ini 63 tahun yang lalu, pada 3 Januari 1959, Alaska resmi menjadi negara bagian ke-49 bagi Amerika Serikat. Bergabung dengan negeri Paman Sam, Alaska telah memiliki sejarah panjang sebelumnya. Bagaimana liku-likunya?
Sejarah Alaska sebelum Bergabung AS
Dilansir dari britannica.com, sekelompok orang telah mendiami Alaska sejak 10.000 Sebelum Masehi (SM). Saat itu sebuah jembatan darat terbentang dari Siberia ke Alaska timur, dan para migran mengikuti kawanan hewan melintasinya. Dari kelompok migran tersebut ada suku Athabaskan, Unangan (Aleuts), Inuit, Yupiit (Yupik), Tlingit, dan Haida yang tetap tinggal di Alaska.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian pada awal tahun 1700, masyarakat adat Siberia melaporkan adanya sebidang tanah besar yang terletak di sebelah timur. Pada 1728, sebuah ekspedisi yang ditugaskan oleh Tsar Peter I (Agung) dari Rusia dan dipimpin oleh seorang pelaut Denmark, Vitus Bering, menetapkan bahwa daratan baru tersebut tidak terhubung dengan daratan Rusia, tetapi karena kabut, ekspedisi tersebut gagal menemukan wilayah Utara Amerika tersebut.
Pada pelayaran kedua Bering, tepatnya di tahun 1741, puncak Gunung St. Elias terlihat, dan orang-orang dikirim ke darat. Bulu berang-berang laut yang dibawa kembali ke Rusia membuka perdagangan bulu yang mahal antara Eropa, Asia, dan pantai Pasifik Amerika Utara selama abad berikutnya.
Yang menarik, orang Rusia nyatanya pernah bermukim di Alaska. Hal tersebut dapat dilihat dari pemukiman Eropa pertama yang didirikan pada 1784 oleh Rusia di Three Saints Bay, dekat Kodiak saat ini.
Kodiak merupakan ibu kota Alaska hingga tahun 1806, ketika Perusahaan Rusia-Amerika, yang diselenggarakan pada tahun 1799 di bawah piagam dari kaisar Paul I, memindahkan kantor pusatnya ke Sitka, di mana terdapat banyak berang-berang laut.
Dengan kedatangan para pedagang bulu Rusia...
Dengan kedatangan para pedagang bulu Rusia, banyak Unangan yang dibunuh oleh para pendatang baru atau terlalu banyak bekerja dalam berburu anjing laut berbulu. Banyak Unangan lainnya meninggal karena penyakit yang dibawa oleh Rusia.
Proses Bergabung
Berang-berang laut yang hampir punah dan konsekuensi politik dari Perang Krimea yang terjadi 1853 hingga 1856 merupakan faktor dalam kesediaan Rusia untuk menjual Alaska ke Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS kala itu, William H. Seward, mempelopori pembelian wilayah tersebut dan merundingkan perjanjian dengan menteri Rusia untuk Amerika Serikat.
Setelah banyak penentangan publik, proposal resmi Seward sebesar 7,2 juta US Dollar disetujui oleh Kongres AS, dan bendera Amerika dikibarkan di Sitka pada 18 Oktober 1867. Pembelian Alaska awalnya disebut sebagai Seward’s Folly atau "Kebodohan Seward" yang oleh para kritikus diyakini bahwa tanah tidak punya apa-apa untuk ditawarkan.
Mary Peltola menang pemilihan anggota DPR AS di Alaska, 31 Agustus 2022. REUTERS/Kerry Tasker
Sebagai milik AS, Alaska diperintah oleh komandan militer untuk Departemen Perang hingga tahun 1877. Selama tahun-tahun itu hanya ada sedikit pengembangan internal, tetapi pabrik pengalengan salmon yang dibangun pada tahun 1878 adalah awal dari apa yang menjadi industri salmon terbesar di dunia.
Pada tahun 1884 Kongres menetapkan Alaska sebagai distrik yudisial, yang diikuti oleh didirikannya pengadilan distrik federal, dan sistem sekolah dimulai. Pada 1906, perwakilan pertama Alaska untuk Kongres dipilih, dan pada tahun 1912 Kongres mendirikan Wilayah Alaska, dengan badan legislatif terpilih.
Singkat cerita, hingga pada tahun 1942, selama Perang Dunia II, pasukan Jepang menginvasi pulau Agattu, Attu, dan Kiska di rantai Aleutian dan mengebom Pelabuhan Belanda di Unalaska. Perang Dunia II akhirnya juga menjadi momen ketika Amerika menyadari peran strategis dari Alaska.
Agresi tersebut mendorong pembangunan lapangan terbang besar, serta Jalan Raya Alaska, lebih dari 1.500 mil atau sekitar 2.400 km yang menghubungkan Dawson Creek, British Columbia, dengan Fairbanks. Keduanya terbukti kemudian menjadi nilai yang sangat besar dalam pengembangan komersial negara.
Selama perang, tentara AS mencabut sebagian besar Unangan dari Kepulauan Aleut dan mengirim mereka untuk bekerja di pabrik pengalengan, penggergajian kayu, rumah sakit, dan sekolah atau ke kamp interniran di Juneau atau di pulau-pulau tenggara. Penyakit seperti influenza dan tuberkulosis (TBC) membunuh banyak Unangan selama periode ini. Setelah perang, banyak Unangan kembali ke Aleut, tetapi yang lainnya tetap tinggal di tenggara Alaska.
Hingga akhirnya pada 1946, warga Alaska memberikan suara untuk mendukung kenegaraan dan mengadopsi konstitusi pada 1956. Persetujuan Kongres atas Rancangan Undang-Undang atau RUU kenegaraan Alaska pada tahun 1958 diikuti dengan masuknya Alaska secara resmi ke dalam serikat pada tahun 1959.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca : Pesawat Tempur AS Cegat Pesawat Pembom Rusia di Dekat Alaska
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.