Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kilas Balik Perayaan Hari Kemerdekaan Singapura 9 Agustus 1965

Setiap 9 Agustus, Singapura mengadakan Parade Hari Nasional dan pesta kembang api sebagai penanda kemerdekaan Singapura dari Malaysia.

9 Agustus 2023 | 23.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Barisan penampil melambaikan bendera nasional Singapura dalam pesta penutupan ajang SEA Games ke-28 di Singapura, 16 Juni 2015. Kontingen Indonesia membawa pulang 47 medali emas, 61 medali perak, dan 74 medali perunggu. AP/Joseph Nair

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kemerdekaan Singapura diperingati setiap 9 Agustus, sebagai penanda kemerdekaan Singapura dari Malaysia pada 1965 silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap 9 Agustus, Singapura mengadakan Parade Hari Nasional dan pesta kembang api.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertunjukan kembang api biasanya akan dimainkan oleh tim kembang api lokal dan asing. Budaya ini mulai diterapkan pada 2004 silam di Marina Bay, yang awalnya dikenal sebagai Singapore Firewoks Festival dan diselenggarakan oleh oleh Unusual Productions. 

Selama beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatkan jumlah kembang api yang digunakan untuk pertunjukan. Dari 4.000 putaran yang digunakan pada 2004 menjadi lebih dari 9.000 putaran pada 2006. Pada tahun 2012, kembali terjadi lonjakan karena pertunjukan turut mendapat prokreasi dari salah satu industri makanan.  

Hari Kemerdekaan Singapura turut menjadi ajang memeriksa perkembangan domestik dan global, meninjau kinerja dan prospek ekonomi, dan menguraikan garis besar nasional prioritas dan rencana pemerintah. Serta menginspirasi warga Singapura untuk bergerak maju dengan tujuan yang mengedepankan kesatuan. 

Sejarah Hari Kemerdekaan Singapura 

Singapura pernah menjadi wilayah jajahan Inggris dan baru mencapai kemerdekaannya pada Agustus 1963, sebagaimana mengutip Edarabia. Sebulan setelah deklarasi kemerdekaannya dari kekuasaan Inggris, Singapura bergabung dengan Federasi Malaysia setelah Referendum Penggabungan 1962.

Setelah dua tahun, Singapura memutuskan untuk meninggalkan federasi dan menemukan tempatnya sendiri untuk mendirikan sebuah negara. Maka pada 9 Agustus 1965, Singapura memperoleh kedaulatannya sendiri dan mengangkat Yusof bin Ishak sebagai presiden pertamanya. 

Merah dan putih menjadi dua elemen warna pada bendera Singapura untuk dijadikan simbol negara tersebut. Warna merah mengandung arti persaudaraan dan kesetaraan di setiap lingkungan. Sementara warna putih melambangkan kesucian, kemurnian, dan kebajikan. 

Elemen bulan sabit dan bintang lima pada bendera Singapura turut mengandung arti. Bulan sabit melambangkan usia bangsa yang masih muda, sehingga masih perlu menaklukkan dan mencapai banyak hal. Sementara bintang lima melambangkan cita-cita negara dengan demokrasi, perdamaian, keadilan, kemajuan, dan kesetaraan. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus