Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Hizbullah di Lebanon, pada Jumat 29 September 2024 mengonfirmasi bahwa komandan angkatan udaranya, Muhammad Hussein Srour, gugur akibat serangan udara Israel di Beirut baru-baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perlawanan Islam mengumumkan kematian Komandan Muhammad Hussein Srour (Hajj Abu Saleh)," demikian bunyi pernyataan yang dirilis Hizbullah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat Darurat Lebanon kemudian melaporkan bahwa dua orang tewas dan lima lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Kamis, juga mengonfirmasi terbunuhnya komandan unit udara Hizbullah di Beirut.
Srour yang lahir pada 1973 bergabung dengan Hizbullah pada 1986 saat berusia 13 tahun. Seiring waktu, ia memegang posisi kepemimpinan dalam perlawanan hingga mencapai tingkat komando tertinggi.
Ia terlibat dalam berbagai operasi militer melawan Israel dan merupakan salah satu komandan penting dalam pertempuran melawan kelompok-kelompok teroris di perbatasan Suriah-Lebanon.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah merilis rekaman drone yang menunjukkan pembunuhan yang ditargetkan terhadap Srour, seorang komandan penting Hizbullah, dalam serangan udara.
Rekaman tersebut menunjukkan beberapa ledakan mengguncang sebuah bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut.
“Saya mengizinkan serangan, dan 'hal-hal lain', terhadap kepala Hizbullah Unit UAV, dan dia terbunuh. Kebijakan kami jelas – kami akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh, dan kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai semua tujuan kami,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, membenarkan kematian Srour dan izin serangannya saat dalam penerbangan.
Pasukan Israel menuding Srour terkait dengan berbagai operasi serangan udara, khususnya selama perang “Pedang Besi” baru-baru ini, di mana ia mengatur serangan menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) dan alat peledak terhadap warga sipil dan tentara Israel.
Srour disebut memainkan peran penting dalam pengembangan kemampuan kendaraan udara tak berawak (UAV) Hizbullah dalam beberapa tahun terakhir. Dia mendirikan fasilitas manufaktur di dekat kawasan sipil di Lebanon selatan dan Beirut. Selain itu, ia memimpin unit rudal permukaan-ke-udara Hizbullah dan dilaporkan terkait dengan operasi yang melibatkan pasukan Houthi di Yaman.
Srour memainkan peran penting dalam berbagai inisiatif strategis melawan pasukan Israel dan berpartisipasi dalam pertempuran Hizbullah di sepanjang perbatasan timur Lebanon dan di Suriah. Dia terutama dikenal karena kepemimpinannya dalam komando udara Hizbullah dan dugaan keterlibatannya dalam mengoordinasikan serangan pesawat tak berawak dan bahan peledak yang menargetkan aset-aset Israel.
Pilihan Editor: Diprotes Zionis, Jurnalis Palestina Raih Emmy Awards Berkat Liputan di Tengah Konflik Gaza
NOVA NEWS | THE TIMES OF INDIA