Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pangeran William dari Kerajaan Inggris menghadapi reaksi keras dari netizen karena berkomentar bahwa perang di Eropa, merujuk pada konflik di Ukraina, sangat asing untuk dilihat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir laman News.com.au Kamis 10 Maret 2022, dalam kunjungan ke Pusat Kebudayaan Ukraina di London, William juga mengatakan bahwa masyarakat Inggris lebih terbiasa melihat konflik di Afrika dan Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duke dan Duchess of Cambridge mengunjungi Pusat Kebudayaan Ukraina di London minggu ini untuk bertemu dengan sukarelawan, dengan Kate Middleton menawarkan nampan brownies buatan sendiri dan cemilan granola.
Namun, meski sikap manis Kate dipuji oleh banyak orang, komentar "bodoh" William membuat netizen di Twitter geram. Mereka menilai pernyataan itu adalah ideologi penjajah kulit putih.
Sejumlah netizen kemudian menunjukkan bahwa dua perang dunia besar terjadi di Eropa. Pangeran William bahkan pernah mengalami konflik di benua itu selama hidupnya — termasuk Perang Kosovo pada 1998 hingga 1999, dan invasi Rusia ke Krimea pada 2014.
Netizen lain menunjukkan foto ibunya, Putri Diana, saat mengunjungi Bosnia yang dilanda perang setelah konflik yang terjadi antara pasukan gabungan Bosnia dan Herzegovina, bekas republik Yugoslavia, dan Kroasia dan Serbia, pada 1992 hingga 1995.
William dan Kate mengungkapkan "solidaritas" mereka dengan rakyat Ukraina segera setelah Vladimir Putin melancarkan serangannya. "Kami mendukung Presiden dan semua rakyat Ukraina saat mereka dengan berani berjuang untuk masa depan itu,” dalam sebuah cuitan di Twitter.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada mereka atas dukungan itu."Olena dan saya berterima kasih kepada Duke dan Duchess of Cambridge bahwa pada saat genting ini, ketika Ukraina dengan berani menentang invasi Rusia, mereka berdiri di samping negara kami dan mendukung warga negara kami yang berani," katanya.
SUMBER: NEWS.COM.AU
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.